Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Puluhan warga korban luapan lumpur dalam peta area terdampak yang tergabung dalam Forum Komunikasi Korban Lumpur Sidoarjo, Senin, melakukan demo untuk menuntut pelunasan ganti rugi tanah mereka yang terendam luapan Lapindo selama 12 tahun.
Menurut korlap aksi Fatah, demo yang dilakukan warga ini untuk menagih janji pelunasan akan tanah mereka yang sampai dengan hari ini masih belum terbayarkan.
"Sudah 12 tahun proses ganti rugi masih belum ada pelunasan," katanya.
Ia mengemukakan, penyelesaian ganti rugi korban lumpur hingga kini belum tuntas, karena masih tersisa puluhan warga, baik warga biasa maupun pengusaha yang hingga saat ini masih belum menerima ganti rugi.
"Kami ini warga korban lumpur dari peta areal terdampak dan di luar peta terdampak, serta dari kalangan pengusaha berharap supaya pelunasan ganti rugi ini segera dilakukan," katanya.
Dalam aksinya, warga melakukan doa bersama di atas tanggul dengan harapan supaya permasalahan yang selama ini masih ada bisa segera diselesaikan.
"Kami bersama warga korban lumpur akan terus berupaya menuntut ganti rugi yang belum selesai ini," ujarnya.
Sementara itu, Ritongga selaku korban lumpur wakil dari pengusaha mengatakan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat bagi pemerintah untuk memperhatikan korban lumpur Sidoarjo yang belum terbayar.
"Kami dari pengusaha tidak memaksa harus bulan ini, namun yang jelas harus ada kepastian tentang ganti rugi ini," ujarnya.
Dalam aksinya, warga korban lumpur juga sempat melakukan jalan kaki dan tubuhnya dilumuri lumpur sebagai bentuk kekecewaan mereka atas nasib mereka yang belum jelas selama belasan tahun ini.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Menurut korlap aksi Fatah, demo yang dilakukan warga ini untuk menagih janji pelunasan akan tanah mereka yang sampai dengan hari ini masih belum terbayarkan.
"Sudah 12 tahun proses ganti rugi masih belum ada pelunasan," katanya.
Ia mengemukakan, penyelesaian ganti rugi korban lumpur hingga kini belum tuntas, karena masih tersisa puluhan warga, baik warga biasa maupun pengusaha yang hingga saat ini masih belum menerima ganti rugi.
"Kami ini warga korban lumpur dari peta areal terdampak dan di luar peta terdampak, serta dari kalangan pengusaha berharap supaya pelunasan ganti rugi ini segera dilakukan," katanya.
Dalam aksinya, warga melakukan doa bersama di atas tanggul dengan harapan supaya permasalahan yang selama ini masih ada bisa segera diselesaikan.
"Kami bersama warga korban lumpur akan terus berupaya menuntut ganti rugi yang belum selesai ini," ujarnya.
Sementara itu, Ritongga selaku korban lumpur wakil dari pengusaha mengatakan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat bagi pemerintah untuk memperhatikan korban lumpur Sidoarjo yang belum terbayar.
"Kami dari pengusaha tidak memaksa harus bulan ini, namun yang jelas harus ada kepastian tentang ganti rugi ini," ujarnya.
Dalam aksinya, warga korban lumpur juga sempat melakukan jalan kaki dan tubuhnya dilumuri lumpur sebagai bentuk kekecewaan mereka atas nasib mereka yang belum jelas selama belasan tahun ini.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018