Surabaya (Antaranews Jatim) - Komunitas pengagum dan penerus perjuangan Gus Dur (Gusdurian) mengingatkan publik bahwa perbedaan keyakinan tidak menghalangi seseorang untuk bergembira dan merayakannya.

"Ini sesuai pesan Pancasila dan Kebhinekaan yang selaras dengan keislaman," ujar koordinator Gusdurian Jawa Timur Aan Anshori di sela perayaan Natal dan Tahun Baru yang dihadiri sejumlah perwakilan lintas agama di Surabaya, Selasa malam.

Dalam siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, Rabu, kelompok Gusdurian terlibat dalam setiap kegiatan perayaan Natal Lintas Agama ikut menghormati dan memberikan pesan damai.

Semakin Islam, kata dia, maka semakin respek pada agama lain, melindungi dan menghargai identitas masing-masing.

Pada perayaan yang digelar semarak di Dyandra Convention Center itu, selain berdoa untuk bangsa dan negara, juga diisi dengan beberapa acara hiburan, termasuk penjagaan keamanan dari Banser Surabaya.

Hadir pada kesempatan sama sejumlah tokoh agama, antara lain Pdt Soetjipto "Tjoe" Angga (Kristen), Agatha Retnosari (Katolik), Aan Ansori (Islam), Pandita Amri (Budha), Liem Tiong Yang (Konghucu) dan Naen, Otto serta Dia Jenni, wakil dari aliran kepercayaan.

Selain itu, hadir juga cucu Bung Karno, Puti Guntur Soekarno Putri, Wakil Bupati Lamongan Kartika Hidayati, Permadi Arya (Abu Janda ), lalu beberapa artis ibu kota Grace Simon, Andre Hehanusa, Lita Zein, serta sejumlah komunitas keagamaan. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018