Surabaya (Antaranews Jatim) - Pemuda Demokrat Indonesia menyiapkan gerakan nasionalisme tanpa sekat melalui tiga strategi penting, yakni strategi ideologi, kebudayaan, dan politik.
"Ketiga strategi itu disatukan untuk menghadapi kontra ideologi Pancasila," kata Ketua Umum Pemuda Demokrat Indonesia Fandi Utomo kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Menurut bakal Calon Wali Kota Surabaya dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, tiga strategi tersebut akan dirumuskan untuk dijadikan gerakan perjuangan Pemuda Demokrat Indonesia, sehingga nantinya mampu menjadi kanal nasionalis tanpa sekat.
"Nasionalisme itu bukan milik satu golongan, bukan milik satu orang, bukan milik satu partai melainkan milik seluruh bangsa Indonesia," kata Fandi yang baru terpilih sebagai Ketua Umum Pemuda Demokrat Indonesia pada Kongres ke-XIV yang digelar di Boyolali, Jawa Tengah pada 7-9 Desember 2018.
Untuk itu, kata dia, ada tiga hal utama yang harus segera dilakukan dalam waktu dekat ini yakni konsolidasi organisasi, konsolidasi wawasan-gagasan dan konsolidasi dataran juang.
Sekjen Pemuda Demokrat Indonesia Iwan Hendrawan pada kesempatan sebelumnya mengatakan, pada hari pertama kongres Pemuda Demokrat terdapat lima orang calon ketua umum yakni Ribka Tjiptaning (DPR RI), H. Fachrudin (Ketua Demisioner/Mantan DPR RI), Baharudin Farawowan (Ketua Demiosioner), Fandi Utomo dan Iwan Hendrawan.
"Namun, dalam berjalannya kongres, ternyata Fandi utomo mendapatkan dukungan lebih dominan dibanding sejumlah calon lainnya, sehingga diputuskan aklamasi dan Fandi utomo terpilih menjadi ketua umum Pemuda Demokrat Indonesia periode 2018-2023," katanya.
Iwan menuturkan Pemuda Demokrat Indonesia merupakan ormas tertua di negeri ini yang berdiri tahun 1947 dengan ideologi Marhaenisme. Saat ini, lanjut dia, Pemuda Demokrat mengalami krisis kepemimpinan, karena pemimpin sebelumnya dianggap tidak mampu menjalankan roda organisasi,
"Sehingga membutuhkan penyegaran kepemimpinan baru dan Fandi utomo sosok yang dinilai memiliki kapabilitas dan kapasitas," katanya.
Selain itu, kata dia, pengalaman Fandi Utomo di percaturan politik sudah tidak diragukan lagi sehingga seluruh kader Pemuda Demokrat meyakini Fandi Utomo mampu menjadi nakhoda Pemuda Demokrat Indonesia.
"Kepemimpinan Fandi Utomo diharapkan mampu melakukan perubahan mendasar dengan melakukan konsolidasi struktural mulai tingkat DPD sampai tingkat ranting," katanya.
Selain itu, kata dia, Fandi diharapkan mampu melakukan konsolidasi ideologi, dan mampu menjadikan Pemuda Demokrat Indonesia sebagai organisasi perjuangan yakni memperjuangkan kepentingan rakyat untuk bisa memiliki kehidupan yang sejahtera.
"Sekaligus, mampu menjadikan Pemuda Demokrat sebagai benteng ideologi Pancasila, di tengah kondisi banyaknya gerakan kontra ideologi Pancasila," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Ketiga strategi itu disatukan untuk menghadapi kontra ideologi Pancasila," kata Ketua Umum Pemuda Demokrat Indonesia Fandi Utomo kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Menurut bakal Calon Wali Kota Surabaya dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, tiga strategi tersebut akan dirumuskan untuk dijadikan gerakan perjuangan Pemuda Demokrat Indonesia, sehingga nantinya mampu menjadi kanal nasionalis tanpa sekat.
"Nasionalisme itu bukan milik satu golongan, bukan milik satu orang, bukan milik satu partai melainkan milik seluruh bangsa Indonesia," kata Fandi yang baru terpilih sebagai Ketua Umum Pemuda Demokrat Indonesia pada Kongres ke-XIV yang digelar di Boyolali, Jawa Tengah pada 7-9 Desember 2018.
Untuk itu, kata dia, ada tiga hal utama yang harus segera dilakukan dalam waktu dekat ini yakni konsolidasi organisasi, konsolidasi wawasan-gagasan dan konsolidasi dataran juang.
Sekjen Pemuda Demokrat Indonesia Iwan Hendrawan pada kesempatan sebelumnya mengatakan, pada hari pertama kongres Pemuda Demokrat terdapat lima orang calon ketua umum yakni Ribka Tjiptaning (DPR RI), H. Fachrudin (Ketua Demisioner/Mantan DPR RI), Baharudin Farawowan (Ketua Demiosioner), Fandi Utomo dan Iwan Hendrawan.
"Namun, dalam berjalannya kongres, ternyata Fandi utomo mendapatkan dukungan lebih dominan dibanding sejumlah calon lainnya, sehingga diputuskan aklamasi dan Fandi utomo terpilih menjadi ketua umum Pemuda Demokrat Indonesia periode 2018-2023," katanya.
Iwan menuturkan Pemuda Demokrat Indonesia merupakan ormas tertua di negeri ini yang berdiri tahun 1947 dengan ideologi Marhaenisme. Saat ini, lanjut dia, Pemuda Demokrat mengalami krisis kepemimpinan, karena pemimpin sebelumnya dianggap tidak mampu menjalankan roda organisasi,
"Sehingga membutuhkan penyegaran kepemimpinan baru dan Fandi utomo sosok yang dinilai memiliki kapabilitas dan kapasitas," katanya.
Selain itu, kata dia, pengalaman Fandi Utomo di percaturan politik sudah tidak diragukan lagi sehingga seluruh kader Pemuda Demokrat meyakini Fandi Utomo mampu menjadi nakhoda Pemuda Demokrat Indonesia.
"Kepemimpinan Fandi Utomo diharapkan mampu melakukan perubahan mendasar dengan melakukan konsolidasi struktural mulai tingkat DPD sampai tingkat ranting," katanya.
Selain itu, kata dia, Fandi diharapkan mampu melakukan konsolidasi ideologi, dan mampu menjadikan Pemuda Demokrat Indonesia sebagai organisasi perjuangan yakni memperjuangkan kepentingan rakyat untuk bisa memiliki kehidupan yang sejahtera.
"Sekaligus, mampu menjadikan Pemuda Demokrat sebagai benteng ideologi Pancasila, di tengah kondisi banyaknya gerakan kontra ideologi Pancasila," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018