Situbondo (Antaranews Jatim) - Sedikitnya 1.555 pelari dari berbagai daerah menyemarakkan ajang lomba lari yang dikemas dalam "Situbondo Ultra Run" tingkat nasional di lereng Gunung Argopuro Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

"Lomba lari lintas alam yang dilangsungkan di lereng Gunung Argopuro, Kecamatan Sumbermalang, merupakan yang pertamakalinya dengan rute cukup ekstrem dan peserta melebihi target," kata Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Situbondo Reno Widigyo kepada wartawan di Situbondo, Minggu.

Reno menjelaskan ribuan peserta lomba lari lintas alam ini dibagi empat kelas, yakni kelas nasional, umum, peserta berpasangan (couple), dan pelajar.

Untuk kelas nasional diikuti 160 peserta. Pelari menempuh jarak sejauh 35 kilometer dan pelari kelas umum menempuh jarak sejauh 25 kilometer, pelari berpasangan 35 pasang, dan pelajar mencapai 1.115 menempuh jarak 10 kilometer.

"Kalau kondisi rute lereng Gunung Argopuro ini sangat memadai untuk sebagai rute lomba `ultra run` dan di sini (Gunung Argopuro) sudah dikenal sebagai jalur pendakian terpanjang di Pulau Jawa," paparnya.

Reno berharap lomba lari lintas alam ini, khususnya di kelas pelajar menemukan bibit-bibit atlet yang berbakat dan dapat dilakukan pembinaan oleh KONI Kabupaten Situbondo.

"Kegiatan lomba lari lintas alam selanjutnya akan kami tingkatkan lagi dari skala nasional menjadi skala internasional," ujarnya.

Sementara itu, Syaiful, salah seorang peserta lomba lari kelas umum asal Malang, Jawa Timur, mengakui jika "track" atau jalur Situbondo Ultra Run cukup ekstrem dan menantang, berbeda dengan lomba rute perlombaan lari di daerah lain.

"Ini perlu diulang kembali perlombaanya tahun depan, karena rute yang dibuat panitia cukup teratur," katanya.

Situbondo Ultra Run dilepas oleh Bupati Situbondo Dadang Wigiarto. Masyarakat setempat pun menyambut antusias lomba lari lintas alam skala nasional tersebut. (*(

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018