Nganjuk (Antaranews Jatim) - Belasan warga Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mengalami mual dan muntah hampir bersamaan diduga akibat keracunan makanan setelah menyantap nasi kotak pemberian warga yang menyelenggarakan selamatan akikah.

"Korban sementara ada 18, diduga mengalami keracunan akibat mengonsumsi nasi kotak. Laporan dugaan keracunan ini terjadi di Dusun Sumberbendo, Desa/Kecamatan Ngetos," kata Camat Ngetos Bambang Subagio di Nganjuk, Jumat.

Kejadian itu berawal pada Kamis (6/12), yakni seorang warga di Dusun Sumberbendo, Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk melaksanakan kegiatan akikah dengan mengundang warga lingkungan. Sekitar jam 16.00 WIB warga yang diundang makan bersama nasi kotak yang telah disediakan tuan rumah, namun malam hari sekitar jam 22.00 WIB, beberapa warga mulai merasakan tidak enak badan berupa mual dan pusing.

Diketahui pada Jumat, sekitar jam 11.00 WIB beberapa warga dibawa ke Puskesmas Ngetos. Mereka dari berbagai usia mulai anak-anak hingga orang dewasa. Untuk anak-anak diketahui ada lima orang dan langsung mendapatkan perawatan intensif karena dehidrasi.

Warga yang dibawa ke puskesmas tersebut terdata 18 orang. Beberapa orang dari mereka ada yang dirujuk hingga ke Puskesmas Berbek Nganjuk serta RSUD Nganjuk untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Pemerintah masih memantau terkait dengan kejadian ini, sebab diduga korban yang sakit akan lebih banyak. Tuan rumah yakni KIM, telah mengundang banyak tamu ke rumah dalam acara tersebut.

Dewi, salah seorang warga yang juga mendapatkan perawatan mengaku dirinya memang sempat makan olahan daging kambing suguhan dari tuan rumah. Ia mengaku merasa mual dan muntah.

"Saya merasa mual dan muntah, kemarin itu makan daging kambing," kata Dewi.

Sementara itu, aparat Kepolisian Resor Nganjuk juga turut melakukan penyelidikan kejadian ini. Polisi masih mengumpulkan keterangan para saksi untuk memastikan kejadian tersebut termasuk mengetahui penyebab sakit warga. Polisi juga mengambil sampel makanan yang diduga menyebabkan keracunan warga. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018