Lumajang (Antaranews Jatim) - Petani yang tergabung dalam kelompok tani di sejumlah wilayah di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur menerima sertifikat organik untuk komoditas padi dan kopi, sehingga Pemerintah Kabupaten Lumajang mendorong gabungan kelompok tani lainnya juga mengembangkan pertanian organik.
"Ada tiga kelompok tani padi dan satu kelompok tani kopi yang menerima sertifikat organik tersebut," kata Kepala Dinas Pertanian Lumajang Imam Suryadi di Lumajang, Jumat.
Sertifikat organik dari Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman diberikan kepada gabungan kelompok tani (Gapoktan) Mahameru di Kecamatan Candipuro khusus untuk tanaman padi organik, sedanhkan untuk ruang lingkup padi dan hayati diserahkan kepada Gapoktan Sumber Rejeki di Kecamatan Jatiroto, dan untuk ruang lingkup padi diberikan kepada Poktan Khisma Agung di Kecamatan Randuagung dan sertifikat organik ICERT Bogor khusus tanaman kopi diserahkan kepada Poktan Mawar di Desa/Kecamatan Pasrujambe.
"Pertanian organik mempunyai kelebihan yakni untuk meningkatkan kesehatan dan menjaga kelestarian lingkungan, sehingga petani diimbau beralih ke organik dan saat ini sudah mulai marak di masyarakat untuk bisa beralih ke pertanian organik," tuturnya.
Ia menjelaskan pertanian organik akan memperkaya unsur hara tanah, mengurangi ongkos sarana produksi, ramah lingkungan dan menghasilkan produk pertanian yang lebih sehat dan bernilai jual tinggi.
"Di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro semakin gencar mengembangkan pertanian organik dalam beberapa tahun terakhir, bahkan semakin menjadi primadona seiring dengan isu pertanian ramah lingkungan," ujarnya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Lumajang Agus Widarto menagku senang dan bangga atas komitmen petani untuk bertanam secara organik di Kabupaten Lumajang.
"Pemkab Lumajang akan melakukan pembinaan-pembinaan terhadap masa tani dari pertanian padi organik maupun pertanian yang lain," tuturnya.
Menurutnya potensi pertanian Kabupaten Lumajang sangat tinggi, terutama komoditas padi dan kopi. Meskipun musim hujan, panen padi melimpah, namun harga masih tetap melambung, karena kurangnya pengering untuk panen padi.
"Saat ini Kabupaten Lumajang sudah mendapat bantuan tiga pengering padi dari pemerintah pusat, namun para petani lainnya akan mendapatkan pengering juga pada tahun 2019," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018