Jember (Antaranews Jatim) -  Jalur yang menghubungkan perbatasan Kabupaten Jember dengan Banyuwangi yakni di jalan raya  Gunung Gumitir atau kilometer (KM) 35 diterjang longsor hingga menyebabkan kemacetan yang cukup panjang di kawasan tersebut, Kamis.
     
"Hujan yang turun setiap hari menyebabkan kondisi tanah yang labil, sehingga terjadi tanah longsor yang menutup separuh jalan pada Kamis ini pukul 03.00 WIB," kata anggota Pusat Pengendali Operasional (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Rezha Pratama di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
     
Menurutnya tidak ada korban jiwa dalam bencana tanah longsor tersebut karena saat kejadian tidak ada kendaraan yang melintas, namun akses jalan satu-satunya yang menghubungkan Kabupaten Jember dengan Banyuwangi tersebut sempat mengalami kemacetan panjang.
     
"Untuk mengurai kemacetan, petugas memberlakukan sistem buka tutup satu arah sambil membersihkan sisa longsoran yang menutup sebagian jalan tersebut dengan dibantu masyarakat sekitar," tuturnya.
   
 Ia mengatakan pihak Pusdalops Penanggulangan Bencana menerima laporan dari warga dan menyiapkan sejumlah peralatan untuk menuju ke lokasi bencana longsor tersebut, kemudian petugas membersihkan sisa longsor bersama pihak Polsek Silo, Satlantas Polres Jember, dan arus lalu lintas bisa kembali  normal pada pukul 09.00 WIB.
     
Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo mengatakan tebing di Gunung Gumitir yang menghubungkan perbatasan Kabupaten Jember-Banyuwangi tersebut memang rawan longsor dan pohon tumbang selama musim hujan, sehingga pengemudi harus berhati-hati saat melintas di kawasan tersebut.
     
"Saya imbau masyarakat yang melewati kawasan Gunung Gumitir tetap waspada saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut karena ruas jalan di Gunung Gumitir sangat licin pada musim hujan dan rawan longsor," katanya.
   
 Ia mengimbau pengemudi juga harus tetap waspada selama melintasi ruas jalan Gumitir karena jalur itu rawan kecelakaan, menanjak, berkelok, banyak tikungan tajam, penerangan kurang dan licin saat turun hujan. (*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018