Madiun (Antaranews Jatim) - Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) mengenalkan alat mesin pertanian produksi Korea Selatan pada petani di Desa Palur, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Dusun Mojokerto, Sabtu, tersebut, para petani diperkenalkan dan melihat demo cara penggunaan alat dan mesin pertanian berupa traktor dan mesin pemanen padi secara langsung di lapangan, yakni alat mesin panen "Combine Harvester" Kioti DSF75 dan traktor sedang Kioti DK45.
"Alat mesin pertanian tersebut selama dua tahun terakhir ini kami kembangkan bersama pihak Daedong Co, Korea dan Seoul National University (SNU) Korea," ujar Ketua Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian UGM Bambang Purwantana.
Menurut dia, kegiatan sosialisasi dan demo alat mesin pertanian tersebut menjadi wahana untuk mengintroduksi beberapa alat mesin pertanian dari Korsel, seperti traktor dan "combine harvester" sebagai upaya mengenalkan dan memberikan alternatif pilihan pada petani untuk meningkatkan produksi dan produktivitasnya.
"Diharapkan sosialiasi ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para petani di Kabupaten Madiun, sehingga mampu meningkatkan pengetahuan serta keterampilan petani dalam menggunakan alat mesin pertanian. Muaranya pasti untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani," kata dia.
Bambang menjelaskan, mesin pemanen padi atau Combine Harvester Kioti DSF75 merupakan mesin pemanen padi kombinasi bertipe "full feeding" dengan daya 73HP dengan lebar media potong sepanjang dua meter.
Mesin itu mampu meningkatkan efektivitas kerja saat memanen padi, yakni mampu melakukan serangkaian kegiatan pemanenan sekaligus dalam satu waktu, mulai memotong, mengangkut, merontokkan, memisahkan, dan membersihkan padi dari batangnya hingga pengarungan padi.
"Selain itu, alat pemanen ini memiliki sistem pembersihan dua tahap, sehingga gabah yang dihasilkan juga lebih bersih dan menguntungkan," katanya.
Berikutnya, peralatan yang disosialisaskan adalah traktor sedang Kioti DK45 berdaya 45 HP untuk budidaya padi sawah dan Kioti RX72 dengan daya 72 HP untuk budidaya tanaman tebu.
"Kegiatan pengujian dan sosialisasi alat mesin pertanian dari Korea ini merupakan salah satu bentuk kerja sama internasional yang dirintis Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem," kata Bambang.
Ia berharap, nantinya penggunaan alat dan mesin pertanian modern tersebut dapat memberikan keuntungan bagi petani. Tak hanya meningkatkan efisiensi, namun juga produksi dan produktivitasnya, dapat menghemat tenaga kerja dan biaya operasional yang dikeluarkan serta meningkatkan hasil yang diperoleh petani.
Kasi Sarana, Prasanara, Alat, dan Mesin Pertanian, Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun Isna Handayani menyambut baik sosialisasi dan demo alat mesin pertanian dari DPTB, FTP, dan UGM bekerja sama dengan pihak Korsel tersebut.
"Kegiatan ini bisa memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan baru bagi petani Kabupaten Madiun demi kemajuan tekologi pertanian setempat," kata Isna.
Adapun, Kabupaten Madiun menjadi lokasi pertama di Jawa Timur yang dipilih Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem dari UGM sebagai tempat pengenalan dan demo alat mesin pertanian dari Korea tersebut. Sebelumnya sosialisasi telah dilakukan di wilayah Prambanan, Bantul, dan Kulonprogo. (*)
Video Oleh Louis Rika Stevani
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Dusun Mojokerto, Sabtu, tersebut, para petani diperkenalkan dan melihat demo cara penggunaan alat dan mesin pertanian berupa traktor dan mesin pemanen padi secara langsung di lapangan, yakni alat mesin panen "Combine Harvester" Kioti DSF75 dan traktor sedang Kioti DK45.
"Alat mesin pertanian tersebut selama dua tahun terakhir ini kami kembangkan bersama pihak Daedong Co, Korea dan Seoul National University (SNU) Korea," ujar Ketua Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian UGM Bambang Purwantana.
Menurut dia, kegiatan sosialisasi dan demo alat mesin pertanian tersebut menjadi wahana untuk mengintroduksi beberapa alat mesin pertanian dari Korsel, seperti traktor dan "combine harvester" sebagai upaya mengenalkan dan memberikan alternatif pilihan pada petani untuk meningkatkan produksi dan produktivitasnya.
"Diharapkan sosialiasi ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para petani di Kabupaten Madiun, sehingga mampu meningkatkan pengetahuan serta keterampilan petani dalam menggunakan alat mesin pertanian. Muaranya pasti untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani," kata dia.
Bambang menjelaskan, mesin pemanen padi atau Combine Harvester Kioti DSF75 merupakan mesin pemanen padi kombinasi bertipe "full feeding" dengan daya 73HP dengan lebar media potong sepanjang dua meter.
Mesin itu mampu meningkatkan efektivitas kerja saat memanen padi, yakni mampu melakukan serangkaian kegiatan pemanenan sekaligus dalam satu waktu, mulai memotong, mengangkut, merontokkan, memisahkan, dan membersihkan padi dari batangnya hingga pengarungan padi.
"Selain itu, alat pemanen ini memiliki sistem pembersihan dua tahap, sehingga gabah yang dihasilkan juga lebih bersih dan menguntungkan," katanya.
Berikutnya, peralatan yang disosialisaskan adalah traktor sedang Kioti DK45 berdaya 45 HP untuk budidaya padi sawah dan Kioti RX72 dengan daya 72 HP untuk budidaya tanaman tebu.
"Kegiatan pengujian dan sosialisasi alat mesin pertanian dari Korea ini merupakan salah satu bentuk kerja sama internasional yang dirintis Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem," kata Bambang.
Ia berharap, nantinya penggunaan alat dan mesin pertanian modern tersebut dapat memberikan keuntungan bagi petani. Tak hanya meningkatkan efisiensi, namun juga produksi dan produktivitasnya, dapat menghemat tenaga kerja dan biaya operasional yang dikeluarkan serta meningkatkan hasil yang diperoleh petani.
Kasi Sarana, Prasanara, Alat, dan Mesin Pertanian, Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun Isna Handayani menyambut baik sosialisasi dan demo alat mesin pertanian dari DPTB, FTP, dan UGM bekerja sama dengan pihak Korsel tersebut.
"Kegiatan ini bisa memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan baru bagi petani Kabupaten Madiun demi kemajuan tekologi pertanian setempat," kata Isna.
Adapun, Kabupaten Madiun menjadi lokasi pertama di Jawa Timur yang dipilih Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem dari UGM sebagai tempat pengenalan dan demo alat mesin pertanian dari Korea tersebut. Sebelumnya sosialisasi telah dilakukan di wilayah Prambanan, Bantul, dan Kulonprogo. (*)
Video Oleh Louis Rika Stevani
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018