Surabaya (Antaranews Jatim) - Legislator menilai taman bermain di bantaran Sungai Wonosari, Kota Surabaya, Jatim, tidak ramah anak karena tidak disertai dengan pengamananan standar karena letaknya berhadapan dengan jalan raya dan sungai.
Sekretaris Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya Camelia Habibah, di Surabaya, Jumat, mengatakan pihaknya meminta dinas kebersihan dan pertamanan setempat untuk segera menambah pagar di tepi jalan dan sungai.
"Ini untuk menghilangkan risiko anak jatuh dan terserempet kendaraan. Apalagi arus kendaraan di kawasan tersebut cukup padat," katanya.
Tidak hanya itu, lanjut dia, pihaknya juga menyoroti segi kenyamanan dari salah satu tempat permainan perosotan anak yang tidak beralaskan rumput sehingga saat anak terjatuh tidak mengalami kesakitan.
Ia berharap kedepan pemkot tidak pagi membangun taman bermain yang tidak memikirkan tingkat kenyamanan dan keamanan warganya. "Pemkot harus membuat konsep yang matang terlebih dahulu sebelum melakukan pembangunan," kata politikus PKB ini.
Salah seorang warga Semampir, Fauzi mengatakan anak-anak yang bermain ayunan seringkali jatuh dan hampir terkena becak atau kendaraan saat melintas dan ada juga yang jatuh ke sungai.
"Kami berharap pemkot tidak asal membangun taman kalau tidak memikirkan keamanan dan kenyamanan untuk anak yang bermain," katanya.
Salah satu pedagang di sekitar taman, Dwi Ratnasari mengaku ananknya yang berusia 5 tahun sudah beberapa kali menjadi korban saat bermain perosotan.
"Kepalanya terbentur saat jatuh dan terserempet becak hingga giginya tanggal," katanya.
Menurut dia, banyaknya kejadian di taman bermain ini sudah dilaporkan ke pihak kelurahan maupun kecamatan setempat. Namun, lanjut dia, hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya Eri Cahyadi belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi ponselnya tidak aktif. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Sekretaris Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya Camelia Habibah, di Surabaya, Jumat, mengatakan pihaknya meminta dinas kebersihan dan pertamanan setempat untuk segera menambah pagar di tepi jalan dan sungai.
"Ini untuk menghilangkan risiko anak jatuh dan terserempet kendaraan. Apalagi arus kendaraan di kawasan tersebut cukup padat," katanya.
Tidak hanya itu, lanjut dia, pihaknya juga menyoroti segi kenyamanan dari salah satu tempat permainan perosotan anak yang tidak beralaskan rumput sehingga saat anak terjatuh tidak mengalami kesakitan.
Ia berharap kedepan pemkot tidak pagi membangun taman bermain yang tidak memikirkan tingkat kenyamanan dan keamanan warganya. "Pemkot harus membuat konsep yang matang terlebih dahulu sebelum melakukan pembangunan," kata politikus PKB ini.
Salah seorang warga Semampir, Fauzi mengatakan anak-anak yang bermain ayunan seringkali jatuh dan hampir terkena becak atau kendaraan saat melintas dan ada juga yang jatuh ke sungai.
"Kami berharap pemkot tidak asal membangun taman kalau tidak memikirkan keamanan dan kenyamanan untuk anak yang bermain," katanya.
Salah satu pedagang di sekitar taman, Dwi Ratnasari mengaku ananknya yang berusia 5 tahun sudah beberapa kali menjadi korban saat bermain perosotan.
"Kepalanya terbentur saat jatuh dan terserempet becak hingga giginya tanggal," katanya.
Menurut dia, banyaknya kejadian di taman bermain ini sudah dilaporkan ke pihak kelurahan maupun kecamatan setempat. Namun, lanjut dia, hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya Eri Cahyadi belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi ponselnya tidak aktif. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018