Gresik (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur meminta agar masyarakat untuk mengurus perizinan pada setiap bangunan yang didirkan, tujuannya agar bisa dilakukan pemantauan oleh tim pemerintahan setempat.
     
Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto di Gresik, Rabu mengatakan imbauan itu dilakukan pascakejadian ambruknya bangunan lima lantai Pondok pesantren (ponpes) Al-Azhar Nurul Izza di wilayah itu.

"Kami mengimbau, seluruh masyarakat agar mengurus perizinan setiap ada pembangunan. Sehingga dari sisi konstruksi bangunan juga bisa dipantau," katanya.

Ia mengatakan, prizinan dimaksudkan juga agar konstruksi suatu bangunan dapat diperhitungkan, terutama layak atau tidaknya suatu perencanaan.

Sementara itu, menanggapi jeleknya konstruksi bangunan Ponpes Al-Azhar Nurul Izza, pengasuh ponpes itu, KH Syu'aib membantah. Menurutnya, pola pembangunan sudah dilakukan dengan cermat.

"Tidak ada itu bangunan miring. Belum ada pula lantai ambrol. Jadi semuanya dicek oleh tukang, semuanya bagus. Demi Allah, itu saya yang tanya langsung sendiri," katanya.

Disinggung terkait keterlibatan santri dalam pekerjaan pembangunan, dia memang mengakui. Namun perannya bersifat membantu. Untuk tenaga pekerja utamanya tetap memakai jasa tukang. 

Sebelumnya, Kapolres Gresik, AKBP Wahyu S Bintoro mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, dan 100 santri putri (santriwati) yang tinggal di asrama tersebut sudah diungsikan.

"Untuk korban jiwa dan luka-luka nihil mas, sebab santriwati yang menempati asrama tersebut sudah diungsikan," kata Wahyu kepada wartawan.

Sementara itu hingga kini lokasi ponpes yang ambruk sudah diamankan dengan garis polisi, untuk penyelidikan lanjutan oleh pihak Polres Gresik.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018