Surabaya (Antaranews Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyambut baik tawaran kerja sama implementasi penerapan "smart city" dari organisasi non-pemerintah United Smart Cities (USC) Wina, Austria.

"Dalam waktu dekat kami segera mengirimkan konsep kerja sama implementasi ini," ujar Asisten Pemerintahan Setda Provinsi Jatim Suprianto selaku perwakilan delegasi dalam siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, Selasa.

Ia mengatakan, tawaran kerja sama itu disampaikan saat delegasi Pemprov Jatim melakukan kunjungan kerja di kantor USC Appolzergasse 6, 1010 Wina-Austria, pada Senin (26/11) waktu setempat.

Menurut dia, tawaran kerja sama sesuai dengan program prioritas Pemprov Jatim, yakni tentang penerapan konsep "smart province" dan segera melakukan inventarisasi beberapa proyek, sekaligus melibatkan beberapa kabupaten/kota yang ada di Jatim.

Pemprov Jatim juga telah memiliki berbagai aplikasi yang bertujuan mempermudah investasi di Jatim, yang mencakup "smart governance", "smart mobility", "smart industry" dan "smart trading".

Sementara itu, Kepala Bagian Komunikasi USC Lukas Ertl menjelaskan, pihaknya bertugas memberikan solusi atas berbagai proyek yang akan dikerjakan warga lokal maupun dari luar negara Wina, seperti memfasilitasi antara industri, pengusaha, pemerintah hingga keuangan yang dibutuhkan.

"Program yang dimiliki USC mengintegrasikan beberapa pemangku kebijakan yang memiliki kemampuan dalam pengembangan tata kota," katanya.

Selain itu, lanjut dia, tujuan utama perusahaan yang berdiri sejak 1947 untuk membantu mempercepat transisi menuju "smart city", lalu melakukan pertemuan semua sektor, baik pemerintah dan organisasi internasional yang telah membantu penerapan konsep serupa.

"Kami memiliki beberapa indikator utama yang mencakup tiga sektor, yaitu ekonomi, lingkungan, serta masyarakat dan budaya," katanya.

Tak itu saja, terdapat empat keuntungan yang ditawarkan kepada Pemprov Jatim, khususnya dalam pengembangan "smart city", yakni dukungan dalam perencanaan dan pengembangan solusi berkelanjutan, transfer pengetahuan dan promosi proyek yang dikembangkan, lalu rencana aksi dan pembangunan kapasitas wilayah.

"Kami akan memberikan akses pada 'marketplace' dan semua penawaran proyek bisa dimasukkan ke aplikasi sehingga semua investor bisa melihat informasi tersebut," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018