Jakarta, 26/11 (Antaranews Jatim) - Calon wakil presiden, Sandiaga Salahuddin berkunjung ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Puger, Jember, Senin dan melihat langsung kondisi nelayan di kawasan tersebut.
"Masa sulit kami itu ya November hingga April. Ini masa-masa paceklik. Karena laut sedang tidak bersahabat, nah di masa-masa ini piring terbang semua (masa susah) Pak, apa juga kita usahakan untuk mencukupi hidup," kata salah satu nelayan bernama Nur Suud kepada Sandiaga.
Selain soal "piring terbang", Nur yang mengaku sudah tiga generasi keluarganya melaut, juga menyampaikan soal harga ikan yang sangat tidak stabil.
Jika pukul pagi sekitar pukul tujuh sampai delapan pagi, harga ikan Rp10.000 perkilogram, lewat dari jam itu akan turun lagi hingga Rp6000 perkilogram. Nur berharap ada perbaikan tata niaga ikan yang bisa meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Selain itu, nelayan Puger, Tumiran mengeluhkan jatah solar yang sangat sedikit untuk nelayan.
"Solar sangat sedikit pak, kami kadang kesulitan melaut karena tidak mendapatkan jatah solar," terang Tumiran.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sandiaga mengatakan menampung semua aspirasi nelayan tersebut.
"Saya bersama pak Prabowo akan menyerap aspirasi ini. Saya tidak mau dibentur-benturkan lagi dengan Bu Susi yang kabarnya baru beberapa hari datang ke Puger. Saya juga baru dengar istilah piring terbang ini. Semua permasalahan ini pasti ada solusinya. Insya Allah jika kami melayani masyarakat Indonesia, ekonomi rakyat akan kami gerakkan," kata Sandiaga.
Menurut dia, dalam ekonomi yang sedang tidak baik ini, semua sektor memang terkena dampaknya. Harus ada solusi dengan deregulasi dan peraturan pemerintah yang melindungi ekonomi rakyat kecil.
"TPI Puger memang harus lebih dari sekadar pasar. Tapi juga tempat menyejahterakan nelayannya. Lebih dari empat ribu orang bekerja di sini, dengan dua ribu kapal dan dua puluh persennya kapal besar," kata Sandiaga.
Dia mendengarkan keluhan para nelayan dan menyerap aspirasi. Menurut Sandiaga, pemimpin yang baik adalah mendengarkan keluhan rakyatnya. Mantan wagub DKI Jakarta ini janji akan memperbaiki kondisi para nelayan, tidak hanya di Puger, tapi juga seluruh Indonesia.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon yakni nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Masa sulit kami itu ya November hingga April. Ini masa-masa paceklik. Karena laut sedang tidak bersahabat, nah di masa-masa ini piring terbang semua (masa susah) Pak, apa juga kita usahakan untuk mencukupi hidup," kata salah satu nelayan bernama Nur Suud kepada Sandiaga.
Selain soal "piring terbang", Nur yang mengaku sudah tiga generasi keluarganya melaut, juga menyampaikan soal harga ikan yang sangat tidak stabil.
Jika pukul pagi sekitar pukul tujuh sampai delapan pagi, harga ikan Rp10.000 perkilogram, lewat dari jam itu akan turun lagi hingga Rp6000 perkilogram. Nur berharap ada perbaikan tata niaga ikan yang bisa meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Selain itu, nelayan Puger, Tumiran mengeluhkan jatah solar yang sangat sedikit untuk nelayan.
"Solar sangat sedikit pak, kami kadang kesulitan melaut karena tidak mendapatkan jatah solar," terang Tumiran.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sandiaga mengatakan menampung semua aspirasi nelayan tersebut.
"Saya bersama pak Prabowo akan menyerap aspirasi ini. Saya tidak mau dibentur-benturkan lagi dengan Bu Susi yang kabarnya baru beberapa hari datang ke Puger. Saya juga baru dengar istilah piring terbang ini. Semua permasalahan ini pasti ada solusinya. Insya Allah jika kami melayani masyarakat Indonesia, ekonomi rakyat akan kami gerakkan," kata Sandiaga.
Menurut dia, dalam ekonomi yang sedang tidak baik ini, semua sektor memang terkena dampaknya. Harus ada solusi dengan deregulasi dan peraturan pemerintah yang melindungi ekonomi rakyat kecil.
"TPI Puger memang harus lebih dari sekadar pasar. Tapi juga tempat menyejahterakan nelayannya. Lebih dari empat ribu orang bekerja di sini, dengan dua ribu kapal dan dua puluh persennya kapal besar," kata Sandiaga.
Dia mendengarkan keluhan para nelayan dan menyerap aspirasi. Menurut Sandiaga, pemimpin yang baik adalah mendengarkan keluhan rakyatnya. Mantan wagub DKI Jakarta ini janji akan memperbaiki kondisi para nelayan, tidak hanya di Puger, tapi juga seluruh Indonesia.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon yakni nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018