Surabaya (Antaranews Jatim) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku bangga dengan kebijakan Pemerintah Pusat mendukung inovasi daerah yang memadukan pertanian dan pariwisata, terutama di wilayahnya.

"Berkat itu, kinerja Banyuwangi melonjak. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) naik pesat, sekarang sudah Rp72 triliun, lalu pendapatan per kapita melonjak jadi Rp45 juta per orang per tahun," ujarnya di sela menjadi pembicara diskusi yang digelar Forum Merdeka Barat 9 di Kantor Gubernur Jawa Timur Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis.

Pemerintah Pusat, kata dia, juga menggelontorkan dana untuk infrastruktur destinasi wisata unggulan serta penunjang pertanian, seperti penetapan Banyuwangi sebagai sentra jeruk nasional dan peningkatan produktivitas pertanian.

Selain itu, dari sisi infrastruktur di daerahnya merasakan pembangunan bandara yang memacu aksesibilitas, yakni dalam sehari terdapat 16 frekuensi penerbangan pergi-pulang dari Jakarta dan Surabaya.

"Pemerintah Pusat lewat BUMN melanjutkan pengembangan Bandara Banyuwangi dengan alokasi anggaran Rp350 miliar, di antaranya penebalan dan pelebaran landasan, lalu pendirian terminal internasional, bahkan dalam waktu dekat ada rute Kuala Lumpur-Banyuwangi," ucapnya.

Menurut dia, langkah tersebut sebagai wujud mampu mendorong daya saing daerah, terutama dari sisi ekonomi dan sumber daya manusia.

"Daya saing nasional dibentuk oleh daya saing daerah maka kuncinya saat ini adalah pemerataan pembangunan," ucap bupati dua periode tersebut.

Langkah Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang memberi perhatian besar soal pemerataan, lanjut dia, tercermin dari pembangunan infrastruktur dan SDM di berbagai daerah yang jauh dari kota-kota besar, salah satunya Banyuwangi.

Sementara itu, wakil ketua umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten se-Indonesia (Apkasi) tersebut juga berterima kasih ke Kemenristekdikti yang telah memberi beasiswa kuliah Bidik Misi ke 553 anak Banyuwangi.

Pihaknya mengaku memperkuat kaki kebijakan pusat tersebut dengan beasiswa Banyuwangi Cerdas yang membiayai 750 anak muda berkuliah di berbagai kampus senilai Rp16,5 miliar.

"Kami juga ada beasiswa riset skripsi, jadi mahasiswa dibiayai skripsinya agar meneliti hal-hal yang bisa membantu masyarakat seperti pemberantasan hama tanaman," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018