Surabaya (Antaranews Jatim) - Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa berencana mengarahkan dana sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) di wilayah setempat agar disalurkan untuk pembangunan di daerah yang tergolong tertinggal serta mayoritas masyarakatnya miskin.

"Di Jatim ada 10 daerah yang tergolong tertinggal dan mayoritas masyarakatnya terbilang miskin," katanya saat menghadiri kegiatan "Merajut Kasih Membangun Asa" yang digelar Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) Jatim di Surabaya, Senin.

Dalam kegiatan itu, Forkas Jatim memberi pinjaman sebanyak 30 unit mesin pengrajin rotan untuk pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM), serta 40 mesin jahit untuk penjahit difabel.

Selain itu juga memberi bantuan 3.000 alat tulis untuk anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), serta 1.500 bangku beserta mejanya untuk sekolah Taman Kanak-kanak (TK) dan PAUD di wilayah Jatim.

Ketua Umum Forkas Nur Cahyudi menegaskan, bantuan tersebut bukan bagian dari CSR para anggotanya. "Nanti penyaluran CSR ada sendiri," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Khofifah meminta CSR dari seluruh perusahaan di Jatim, khususnya yang tergabung dalam Forkas, agar turut bersinergi membantu pengentasan kemiskinan, khususnya di sejumlah daerah yang tergolong miskin dan tertinggal.

"Dari 10 daerah tertinggal dan mayoritas masyarakatnya miskin di Jatim, yang nomor satu adalah Kabupaten Sampang, nomor dua Kabupaten Bangkalan," katanya.

Mantan Menteri Sosial itu menandaskan, dari segi kuantitas masyarakatnya, yang paling banyak miskin adalah Kabupaten Malang, setelah itu Kabupaten Jember.

"Secara keseluruhan, peringkat ke- 10 adalah Kabupaten Lamongan," ucapnya.

Menurut Khofifah, kalau tidak segera mendapat bantuan, masyarakat di 10 kabupaten tersebut akan miskin secara struktural atau turun-temurun.

"Karenanya kita harus jamin anak-anak di 10 kabupaten ini tidak putus sekolah, sebab kalau putus sekolah sudah pasti kemiskinannya akan menurun secara berkesinambungan. Selain itu, kita harus cegah anak-anak di 10 kabupaten itu menikah di usia dini," tuturnya.

Nur Cahyudi menyambut baik ajakan Gubernur Jatim terpilih periode 2019-2024 itu.

"Memang di situlah Forkas hadir, yaitu untuk membantu masyarakat. Forkas tidak hanya memikirkan bisnis, melainkan juga ikut bertanggung jawab memperbaiki lingkungan dan masyarakat di sekitarnya melalui penyaluran CSR sampai ke daerah-daerah pinggiran," katanya. (*)

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018