Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Bojonegoro, Jawa Timur, Agus Hariyana mengatakan pasar murah hari Keagamaan yang sudah berlangsung di sejumlah lokasi dengan menjual beras, telur dan minyak curah diserbu pembeli.

"Pasar murah yang digelar juga untuk mengendalikan harga komoditas. Di setiap titik pasar murah selalu diserbu pembeli dengan tingkat penjualan cukup bagus," kata dia di Bojonegoro, Sabtu.

Pasar murah hari Keagamaan, Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, dengan rencana di 14 lokasi, sudah digelar di Desa Kumpulrejo, Kecamatan Kapas, pada 15 Oktober.

Setelah itu di Desa Sekaran,  Kecamatan Balen 12 November, Desa Sumberjokidul, Kecamatan Sukosewu 13 November, Desa Mulyoagung, Kecamatan Kota, 14 November, dan Desa Sumberjo, Kecamatan Trucuk 15 November.

Ia menyebutkan di setiap pasar murah yang sudah berjalan rata-rata bisa terjual beras sekitar 1 ton, dengan harga Rp8.000/kilogram, minyak curah 800 liter harga Rp9.500/liter, dan gula 800 kilogram Rp9.500 /kilogram.

"Sampai saat ini harga tetap tidak ada perubahan. Pemkab memberikan subsidi masing-masing komoditas Rp2.000 per kilogram atau liter," kata dia.

Sesuai jadwal, pasar murah yang menjual komoditas beras, gula dan minyak curah juga dilaksanakan di Desa Tinawun, Kecamatan Malo 21 November.

Selain itu juga di Desa Ngorogunung, Kecamatan Bubulan 22 November, Desa Ngambon, Kecamatan Ngambon 26 November, Desa Bareng, Kecamatan Ngasem 27 November, dan Desa Grebegan, Kecamatan Gayam 29 November.

Menyusul setelah itu Desa Ngradin, Kecamatan padangan, 3 Desember, Desa Kedewan, Kecamatan Kedewan  4 Desember dan berakhir di Desa Betet, Kecamatan Kasiman, 5 Desember.

Yang jelas, menurut dia, sekarang ini harga sejumlah komoditas terutama beras di wilayahnya tetap stabil, meskipun panen tanaman padi tidak terlalu luas.

Mengenai harga beras stabil dibenarkan seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Kharis yang menyebutkan harga beras panenan tanaman padi baru di tingkat konsumen berkisar Rp9.200-Rp9.300/kilogram.

"Di sejumlah desa di Kecamatan Kalitidu, ada panen tanaman padi di areal lahan banjir Bengawan Solo, selain itu juga ada panen tanaman padi di lahan banjir di Tuban," ucapnya menambahkan. (*)




 

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018