Surabaya (Antaranews Jatim) - PT Pertamina EP dan PT Chemindo Inti Usaha bersepakat menjalin kerja sama terkait pemanfaatan off-gas karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari Lapangan Subang, Jawa Barat, melalui Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) CO2.

"Buat kami ini sangat surprise, karena inisiasi sudah dimulai sejak bulan Maret 2014 dan kita baru menandatangi Agustus 2018. Ini akan meng-create suatu nilai dan muncul keuntungan bagi kedua pihak," kata Direktur Utama PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf, dalam keterangan persnya yang diterima di Surabaya, Rabu.

Nanang, usai menandatangani Kick Off PJBG CO2 Lapangan Subang dengan PT Chemindo Inti Usaha mengatakan, kandungan CO2 dalam gas yang diproduksi dari Lapangan Subang cukup tinggi, yakni mencapai 23 persen, sehingga perlu dikurangi agar memenuhi standar gas yang akan dijual ke konsumen.

"Mengingat produksi CO2 yang relatif banyak, PT Chemindo Inti Usaha selaku perusahaan yang bergerak di pengolahan CO2 menilai hal tersebut merupakan peluang bagi perkembangan usahanya," katanya.

Sebelumnya, Induk usaha PT Chemindo Inti Usaha sudah bergerak di bidang distribusi CO2 selama 38 tahun dan sudah memiliki pabrik serupa di Cilegon dengan kapasitas 200 ton per hari, nantinya juga akan membangun pabrik pengolahan CO2 di Subang.

"PT Chemindo Inti Usaha ingin mengembangkan pabrik CO2 dengan menggunakan off-gas CO2 removal Pertamina EP Asset 3 Lapangan Subang," katanya.

Selain untuk keperluan bisnis, kata dia, pengolahan gas CO2 itu juga bertujuan mengurangi pencemaran lingkungan. Selain itu, PT Chemindo Inti Usaha juga menilai bahwa sumber CO2 yang dihasilkan Lapangan Subang kemurniannya cukup tinggi. Itulah yang menjadi dasar PT Chemindo Inti Usaha untuk membangun pabrik pengolahan di Subang.

Wakil Direktur Utama PT Chemindo Inti Usaha Suzanto mengatakan, untuk kapasitas rencana sekitar 150 ton per hari dan dalam 18 bulan ke depan sudah akan selesai, dengan target akhir tahun 2020.

Suzanto mengatakan, saat ini kebutuhan terhadap CO2 sedang berkembang. Banyak perusahaan yang memanfaatkan gas CO2 untuk keperluan produksi minuman bersoda, pengelasan di industri otomotif, food processing, dan berbagai keperluan lain.

“Untuk sarana distribusi, kita punya divisi tersendiri, dimana kita punya armada distribusi yang cukup kuat untuk mendukung kebutuhan pasar,” katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018