Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta para guru terus melakukan inovasi dalam pembelajaran sehingga mampu mendidik siswa menjadi anak yang berjiwa kreatif.

"Saat ini tantangannya sudah berubah, nilai akademis bagus tapi tidak kreatif, maka susah untuk bisa berhasil. Kreativitas perlu ditumbuhkembangkan," katanya pada peringatan Hari Guru Nasional yang juga HUT Ke-73 PGRI di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.

Pada acara yang diikuti ribuan guru tersebut, Anas juga meneruskan arahan Presiden Jokowi terkait dengan tantangan pendidikan ke depan, terutama dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0.

Menurut Anas, pada era sekarang ini pendidikan karakter dan akademis saja tidak cukup. Akan tetapi juga perlu penguasaan keterampilan yang relevan dengan tren Revolusi Industri 4.0, seperti kolaboratif, komunikatif, dan inovatif.

"Misalnya soal kolaborasi. Seperti dikatakan Pak Jokowi, mari berhijrah dari individualisme ke kolaborasi. DNA Revolusi Industri 4.0 itu kolaborasi, maju bareng-bareng. Itu `skills` yang harus dikuasai pelajar, bagaimana mereka mampu berkolaborasi dengan banyak pihak untuk berkembang," ujarnya.

Di samping itu, kata Anas, tren pengangguran lulusan SMK terus bertambah sehingga model pengajaran dan pendekatannya harus berubah.

"Guru SMK bisa memanfaatkan lingkungan yang ada di sekitarnya untuk mengajari siswanya kreatif. Misalnya, pada saat praktik kerja lapangan, siswanya bisa diarahkan dalam kegiatan industri yang ada di sekitar sekolah sesuai bidangnya. Guru yang kreatif akan melahirkan siswa yang kreatif," ujarnya.

Anas mengingatkan tantangan memasuki era revolusi digital. Berdasarkan kajian Organisasi Buruh Dunia maupun lembaga manajemen global McKinsey, digitalisasi bakal menggerus peluang kerja secara formal.

"Otot-otot terancam diganti kemampuan robotik. Pada 2030, diperkirakan ada 800 juta pekerja diganti robot. Beberapa tahun ke depan secara global juga akan ada alih profesi sampai 375 juta pekerja. Misalnya, sekarang penjaga toko berkurang karena semua belanja `online`. Ini perlu diperhatikan betul. Anak-anak muda harus kreatif untuk menjawab tantangan itu," katanya.

Pada kesempatan itu, Anas juga mengapresiasi kerja keras para pendidik dengan menigkatkan insentif guru non-PNS dari Rp300 ribu per bulan menjadi Rp1 juta dengan jumlah total Rp50,5 miliar.

"Kami sengaja berikan insentif kepada guru non-PNS Rp1juta. Harapan kami, ini bisa memotivasi untuk bekerja lebih baik, meskipun honor ini tidak sebanding dengan pengorbanan yang para guru jalankan. Setidaknya, intensif menjadi bentuk penghargaan kepada guru," ujarnya.

Seusai upacara, Bupati Anas juga turun menyalami para guru untuk memberikan ucapan selamat Hari Guru.

Upacara peringatan Hari Guru di Banyuwangi juga dimeriahkan dengan penampilan drumband etnik dari siswa SMPN 3 Banyuwangi. Mereka beratraksi dengan membawakan lagu Mars Guru dan Umbul-umbul Blambangan.(*)

Pewarta: Masuki M Astro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018