Jember (Antaranews Jatim) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 9 Jember mencatat belasan titik rawan bencana di sepanjang jalur kereta api selama musim hujan di wilayah kerjanya mulai Kabupaten Pasuruan hingga Banyuwangi, Jawa Timur.
"Kami sudah menginventarisasi bahwa ada 18 titik rawan bencana di wilayah Daop 9 Jember dari Pasuruan hingga Banyuwangi," kata Manajer Humas PT KAI Daop 9 Luqman Arif di Jember, Senin.
Menurut ia, ada dua jenis bencana yang diantisipasi selama musim hujan, yakni bencana banjir dan tanah longsor karena kedua bencana tersebut dapat membahayakan perjalanan kereta api.
"Kami siapkan petugas penjaga daerah rawan di belasan titik tersebut selama 24 jam dan apabila ditemukan ada potensi yang membahayakan perjalanan kereta api, maka petugas itu akan melapor kepada pusat pengendali KA," tuturnya.
Ia menjelaskan, belasan titik jalur rel kereta api tersebut berpotensi rawan bencana longsor, banjir, tanahnya labil, rawan korosi, dan rawan ambles selama musim hujan yang mengguyur kawasan setempat.
"Titik rawan banjir, yakni sepanjang Stasiun Pasuruan hingga Stasiun Probolinggo, Stasiun Jember hingga Stasiun Tanggul Jember, dan Stasiun Argopuro hingga Stasiun Karangasem di Kabupaten Banyuwangi," katanya.
Untuk jalur rel kereta rawan longsor berada di sepanjang Pegunungan Gumitir yang berada di perbatasan Kabupaten Jember-Banyuwangi, Stasiun Ledokombo hingga Stasiun Kalisat di Kabupaten Jember.
"Titik rawan tanah labil berada di sepanjang Stasiun Jember hingga Tanggul, Stasiun Banyuwangi, Stasiun Pasuruan, Stasiun Probolinggo, sehingga belasan titik rawan bencana tersebut harus diwaspadai oleh petugas penjaga daerah rawan," ujarnya.
Data di Daop 9 juga mencatat tiga titik rawan banjir dan empat titik rawan labil di Kabupaten Pasuruan, kemudian di Kabupaten Probolinggo (dua titik rawan banjir, satu titik rawan longsor, dan satu titik rawan korosi), Kabupaten Lumajang (satu titik rawan amblesan, tiga titik rawan banjir, dan tiga titik rawan labil).
"Petugas akan ekstra memantau sejumlah titik rawan bencana itu, sehingga perjalanan kereta api diharapkan berjalan lancar di wilayah Daop 9 Jember," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kami sudah menginventarisasi bahwa ada 18 titik rawan bencana di wilayah Daop 9 Jember dari Pasuruan hingga Banyuwangi," kata Manajer Humas PT KAI Daop 9 Luqman Arif di Jember, Senin.
Menurut ia, ada dua jenis bencana yang diantisipasi selama musim hujan, yakni bencana banjir dan tanah longsor karena kedua bencana tersebut dapat membahayakan perjalanan kereta api.
"Kami siapkan petugas penjaga daerah rawan di belasan titik tersebut selama 24 jam dan apabila ditemukan ada potensi yang membahayakan perjalanan kereta api, maka petugas itu akan melapor kepada pusat pengendali KA," tuturnya.
Ia menjelaskan, belasan titik jalur rel kereta api tersebut berpotensi rawan bencana longsor, banjir, tanahnya labil, rawan korosi, dan rawan ambles selama musim hujan yang mengguyur kawasan setempat.
"Titik rawan banjir, yakni sepanjang Stasiun Pasuruan hingga Stasiun Probolinggo, Stasiun Jember hingga Stasiun Tanggul Jember, dan Stasiun Argopuro hingga Stasiun Karangasem di Kabupaten Banyuwangi," katanya.
Untuk jalur rel kereta rawan longsor berada di sepanjang Pegunungan Gumitir yang berada di perbatasan Kabupaten Jember-Banyuwangi, Stasiun Ledokombo hingga Stasiun Kalisat di Kabupaten Jember.
"Titik rawan tanah labil berada di sepanjang Stasiun Jember hingga Tanggul, Stasiun Banyuwangi, Stasiun Pasuruan, Stasiun Probolinggo, sehingga belasan titik rawan bencana tersebut harus diwaspadai oleh petugas penjaga daerah rawan," ujarnya.
Data di Daop 9 juga mencatat tiga titik rawan banjir dan empat titik rawan labil di Kabupaten Pasuruan, kemudian di Kabupaten Probolinggo (dua titik rawan banjir, satu titik rawan longsor, dan satu titik rawan korosi), Kabupaten Lumajang (satu titik rawan amblesan, tiga titik rawan banjir, dan tiga titik rawan labil).
"Petugas akan ekstra memantau sejumlah titik rawan bencana itu, sehingga perjalanan kereta api diharapkan berjalan lancar di wilayah Daop 9 Jember," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018