Madiun (Antaranews Jatim) - Bupati Madiun Ahmad Dawami menyatakan bahwa HIV dan AIDS merupakan ancaman besar bagi proses pembangunan sosial, ekonomi, dan stabilitas keamanan di negara berkembang seperti Indonesia, karenanya harus diberantas.
Sesuai data, setiap hari virus HIV telah menular pada sekitar 2.000 anak di bawah usia 15 tahun di Indonesia, terutama berasal dari penularan ibu hamil ke bayi yang dikandungnya. HIV/AIDS juga menewaskan 1.400 anak di bawah 15 tahun.
"Selain itu, HIV/AIDS juga menginfeksi lebih dari 6.000 orang muda usia produktif antara 15-24 tahun, sehingga membuat mereka hidup dengan HIV dan AIDS. Hal itu sungguh memprihatinkan," ujar Bupati Ahmad Dawami saat membuka kegiatan sarasehan dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia di Pendopo Ronggo Djoemeno, Caruban, Kabupaten Madiun, Jatim, Kamis.
Menurut dia, HIV dan AIDS telah menjadi masalah darurat global di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di Kabupaten Madiun, kasus HIV/AIDS terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sesuai pantauan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA).
Sesuai data KPA Kabupaten Madiun, angka penularan HIV dan AIDS dari sejak ditemukan kasusnya pertama kali di tahun 2000-an sampai Oktober 2018 sudah mencapai sebanyak 658 penderita.
"Ratusan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tersebut tersebar di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Madiun," katanya.
Bupati menilai penanggulangan kasus HIV/AIDS di suatu daerah bukan hanya tugas dari Dinas Kesehatan dan KPA, namun juga tugas seluruh komponen masyarakat.
"Semua elemen masyarakat harus turut serta membantu memberantas HIV/AIDS sesuai peran dan tugas pokoknya masing-masing," tambahnya.
Dan yang tidak kalah penting, lanjut Bupati, adalah sosialisasi penyebaran informasi tentang pencegahan dan bahaya HIV/AIDS secara terus menerus, sehingga perilaku masyarakat Kabupaten Madiun dapat berubah dan akhirnya kasusnya dapat ditekan.
"Dengan demikian diharapkan Kabupaten Madiun akan bebas dari kasus HIV dan AIDS," tambahnya.
Sarasehan yang mengambil tema Kita Cegah HIV/AIDS, Hapuskan Diskriminasi ODHA, Aman dari Bahaya AIDS, dan Sejahtera Tanpa AIDS itu dihadiri juga oleh Wakil Bupati Madiun, perwakilan Forkopimda, ketua TP PKK, kepala OPD, perwakilan INKA, ketua STIKES Bhakti Darma Husada, dan camat se-Kabupaten Madiun. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Sesuai data, setiap hari virus HIV telah menular pada sekitar 2.000 anak di bawah usia 15 tahun di Indonesia, terutama berasal dari penularan ibu hamil ke bayi yang dikandungnya. HIV/AIDS juga menewaskan 1.400 anak di bawah 15 tahun.
"Selain itu, HIV/AIDS juga menginfeksi lebih dari 6.000 orang muda usia produktif antara 15-24 tahun, sehingga membuat mereka hidup dengan HIV dan AIDS. Hal itu sungguh memprihatinkan," ujar Bupati Ahmad Dawami saat membuka kegiatan sarasehan dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia di Pendopo Ronggo Djoemeno, Caruban, Kabupaten Madiun, Jatim, Kamis.
Menurut dia, HIV dan AIDS telah menjadi masalah darurat global di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di Kabupaten Madiun, kasus HIV/AIDS terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sesuai pantauan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA).
Sesuai data KPA Kabupaten Madiun, angka penularan HIV dan AIDS dari sejak ditemukan kasusnya pertama kali di tahun 2000-an sampai Oktober 2018 sudah mencapai sebanyak 658 penderita.
"Ratusan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tersebut tersebar di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Madiun," katanya.
Bupati menilai penanggulangan kasus HIV/AIDS di suatu daerah bukan hanya tugas dari Dinas Kesehatan dan KPA, namun juga tugas seluruh komponen masyarakat.
"Semua elemen masyarakat harus turut serta membantu memberantas HIV/AIDS sesuai peran dan tugas pokoknya masing-masing," tambahnya.
Dan yang tidak kalah penting, lanjut Bupati, adalah sosialisasi penyebaran informasi tentang pencegahan dan bahaya HIV/AIDS secara terus menerus, sehingga perilaku masyarakat Kabupaten Madiun dapat berubah dan akhirnya kasusnya dapat ditekan.
"Dengan demikian diharapkan Kabupaten Madiun akan bebas dari kasus HIV dan AIDS," tambahnya.
Sarasehan yang mengambil tema Kita Cegah HIV/AIDS, Hapuskan Diskriminasi ODHA, Aman dari Bahaya AIDS, dan Sejahtera Tanpa AIDS itu dihadiri juga oleh Wakil Bupati Madiun, perwakilan Forkopimda, ketua TP PKK, kepala OPD, perwakilan INKA, ketua STIKES Bhakti Darma Husada, dan camat se-Kabupaten Madiun. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018