Gresik (Antaranews Jatim) - Ribuan siswa sekolah menengah atas di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mendeklarasikan diri Jaga Indonesia sebagai bagian kepedulian terhadap bangsa, serta mencegah perpecahan antargolongan di Indonesia.
     
"Indonesia saat ini memasuki tahun politik dan itu sangat rawan, karena diketahui banyak golongan menggunakan simbol agama mencoba membenturkan satu sama lainnya. Oleh karena itu, perlu ada kepedulian bersama," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik Nadlif yang membuka deklarasi itu di Gedung Petrokimia Gresik, Selasa.
     
Nadlif mengatakan, saat ini bangsa Indonesia sedang diuji dengan berbagai bencana, mulai dari gempa bumi, tsunami dan jatuhnya pesawat Lion Air. Oleh karena itu, perlu rasa optimistis untuk keluar dari semua cobaan yang ada.
     
"Mari bersama-kita kuatkan persatuan agar tidak bisa dibenturkan satu sama lainnya. Dan melalui deklarasi ini, bisa menyatukan semuanya karena pemuda adalah harapan bangsa, dan perananya tidak bisa dilupakan sampai kapan pun," katanya.
     
Kapolres Gresik AKBP Wahyu S Bintoro yang hadir pada acara itu berterima kasih atas deklarasi yang dilakukan para pelajar di Gresik.
     
"Kalian generasi muda di hadapan saya, jadilah generasi terbaik, empati dan kuat dalam mempertahankan keutuhan negara dan ideologi bangsa," katanya.
     
Ia mengatakan, penggantian ideologi dari Pancasila ke khilafah harus dihentikan melalui wawasan kebangsaan yang dapat membuka pola pikir baru dan perlu bersinergi bersama-sama memberantas hal tersebut.
     
"Beragam peristiwa terjadi di negeri ini, seperti pembakaran bendera HTI di Garut dan munculnya berita hoaks. Di Gresik juga ada, namun sudah kami tangkap dua orang yang sengaja menyebarkan berita hoaks," katanya.
     
Wahyu mengaku, jajaran kepolisian seluruh Indonesia kini juga sedang fokus mengantisipasi bahaya tersebut, sebab diduga gerakan penggantian ideologi itu di luar sudah dilarang, tapi di dalam masih ada dan kegiatan itu memang tidak kelihatan.
     
"Oleh karena itu, perlu bersama-sama waspada khususnya gerakan Khilafah oleh HTI," katanya.
     
Sementara itu, usai kegiatan deklarasi dilanjutkan dengan seminar kebangsaan yang mengambil tema Menabur Nilai-Nilai Kebangsaan dan Kepahlawanan untuk Generasi Milinea .
     
Acara yang digagas Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Gresik itu juga memberikan apresiasi atau penghargaan kepada beberapa siswa yang berprestasi.
     
"Kami dari PWI ingin menjadi bagian kecil yang turut memajukkan Gresik dan mendorong generasi milineal Gresik untuk terus berprestasi, khususnya di moment Sumpah Pemuda," kata Ketua PWI Gresik Sholahuddin. (*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018