Surabaya (Antaranews Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mendorong kepada pelaku usaha di provinsi setempat supaya meningkatkan kapasitas ekspor mereka keluar negeri terutama untuk wilayah ASEAN.

"Saat ini kualitas ekspor dari Jawa Timur sudah bagus, dan terus didorong untuk meningkatkan kapasitas supaya bisa terus naik," katanya usai pembukaan kegiatan dialog bisnis Indonesia-Jepang serta peluncuran "Indonesia Japan Bussiness Network" (IJB-Net) di Empire Palace, Surabaya, Jumat malam.

Ia mengemukakan, saat ini dengan adanya sistem cyber yang ada saat ini, akan memudahkan "buyer" dan "seller" dalam setiap melakukan transaksi bisnis mereka.

"Saat ini, untuk perdagangan antarpropinsi nilainya sudah 1.400 triliun rupiah dan untuk ekspor ASEAN sekitar tujuh milliar dollar," ujarnya.

Senada dengan Gubernur Jatim, Ketua Kamar Dagang dan Industri Kota Surabaya, Jamhadi mengatakan, saat ini PDRB Jatim 29,76 dari prosessing industri.

"Kemudian partner strategis untuk pasar produk Jatim itu untuk Jepang 10,9 persen, ASEAN 21 persen, Amerika 10,22 persen, Cina 15,6 persen. Angka ini penting dihasilkan teman industri Jatim," katanya.

Ia mengatakan, saat ini yang perlu dilakukan di Jatim adalah bagaimana industri sekarang supaya bisa lambat laun mengurangi bahan baku impor.

"Produk mesin saat ini sudah ada kemajuan sejak datangnya perusahaan Jepang yang melakukan asembling mesin mereka untuk ekspor," katanya.

Tetapi, kata dia, yang perlu digaris bawahi sekarang ini adalah industri baja, dimana permintaannya saat ini sebanyak 127 kilogram perkapita pertahun dan baru bisa diproduksi 39 kilogram perkapita pertahun.

"Artinya untuk industri baja ada peluang usaha sekitar 80 kilogram perkapita pertahun, tinggal dikalikan berapa juta jumlah penduduknya, ada berapa juta ton," ucapnya.

Ia menjelaskan, selain industri baja, industri farmasi saat ini 90 persen bahan bakunya masih impor.

"Ini penting bagi pelaku agro untuk kolaborasi hadirkan mesin produksi dari Jepang untuk keperluan ekspor dan bahan bakunya dari produk agro Jatim sebagai obat alternatif seperti herbal," ujarnya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018