Surabaya (Antaranews Jatim) - Pemerintah terus berusaha mendorong pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia Timur, karena belum banyak terangkat, padahal potensinya cukup besar.
       
Deputi Pemasaran Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, Heru Setiati di Surabaya, Rabu mengatakan, pertumbuhan UMKM secara nasional cukup positif, dan mampu menjadi penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia hingga 60,34 persen.
     
Heru yang ditemui usai pembukaan pameran IBT Expo 2018 di Garden Palace Hotel Surabaya, mengatakan, sesuai catatan sejak tahun 2015 angka PDB dari sektor industri kreatif sekitar Rp852,56 triliun hingga 2017 naik menjadi Rp922,58 triliun.
     
"Kami berharap tahun ini bisa naik hingga Rp1.000 triliun.  Salah satu yang kami dorong adalah potensi terbesar yang belum banyak terangkat, yakni UMKM dari Indonesia Timur," kata Heru.
     
Ia mengatakan, Indonesia timur memiliki kekayaan dan potensi alam yang cukup besar dibandingkan di lainnya, namun potensi itu masih banyak yang belum digali dengan baik.
     
"Masa depan Indonesia khususnya pertumbuhan perekonomian berada di wilayah Indonesia Timur. Untuk itu, kami mengajak masyarakat wilayah Indonesia Timur untuk bangkit lewat potensi yang ada," katanya.
     
Ia mengibaratkan wilayah Indonesia Timur itu adalah harta karun yang dimiliki negara Indonesia, namun belum dikerjakan secara maksimal oleh masyarakat.
     
"Contoh saja harta karun yang dimiliki Indonesia Timur yakni kesenian dan kebudayaan, wisata, kelautan, perikanan, kehutanan, produksi migas dan beberapa produk lainnya yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan," katanya.
     
Ia mengatakan, banyak beberapa daerah tertinggal yang berada wilayah Indonesia Timur seperti, Papua, Papua Barat, NTT, Sulawasi Barat dan daerah lainnya, padahal daerah itu memiliki potensi cukup tinggi untuk dikelola dengan baik.
     
Heru mengaku, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM sedang mengupayakan upaya pengembangan potensi Indonesia Timur, salah satunya melalui pembangunan beberapa infrastruktur seperti jalur transportasi, kelautan di beberapa daerah untuk kelancaran dalam transportasi khususnya di wilayah Indonesia Timur.
     
"Apalagi saat ini pemerintah Indonesia juga sudah memiliki program membangun jarinagan sarana pemesaran seperti revitalisasi 5.000 pasar tradisional di daerah tertinggal, perbatasan dan daerah yang terkena bencana gempa," katanya.
     
Ia berharap pameran IBT Expo 2018 ke 3 yang digelar 31 Oktober hingga 4 November 2018 akan menjadi ajang pembeli dan penjual bisa bertemu secara langsung untuk mendapatkan peluang investasi hingga potensi transaksi dagang yang lebih besar.
     
"Mudah-mudahan pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin baik dan marilah kita bersama-sama untuk membangun negeri ini," katanya.*

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018