Situbondo (Antaranews Jatim) - Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, terus menjalin komunikasi untuk menjaga kondusivitas lewat kegiatan "Cangkru`an Kamtibmas".

"Dengan kegiatan seperti ini selain bertujuan menjaga kondusivitas di Situbondo, juga untuk mempererat silaturahmi dan tidak ada kebuntuan dalam komunikasi," kata Kapolres Situbondo AKBP Awan Hariono dalam sambutannya di acara "Cangkru`an Kamtibmas" di salah satu kafe di Situbondo, Senin malam.

Kegiatan seperti ini dilakukan, lanjut dia, sebagai sarana komunikasi antaralembaga agar tidak ada kebuntuan komunikasi ketika terdapat permasalahan yang sensitif dan permasalahan juga dapat diselesaikan dengan mudah saat komunikasi terjalin dengan baik.

Pertemuan atau kegiatan yang diinisiasi Polres Situbondo itu, katanya, selama ini telah berjalan dengan baik dan bahkan setiap satu minggu dengan kegiatan yang sama telah berjalan dan mendapatkan sambutan baik dari berbagai lembaga maupun tokoh agama dan tokoh masyarakat.

"Yang kami undang dalam kegiatan ini di antaranya FKUB, MUI, Pengadilan Negeri Situbondo, Kajari, Kemenag, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta Ketua Dewan Masjid Situbondo dan dari lembaga lainnya," tuturnya.

Sementara Ketua FKUB Kabupaten Situbondo KH Yusron Sofrowi menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan "Cangkru`an Kamtibmas" yang diinisiasi Kapolres Situbondo dengan mengundang FKUB beserta pengurus dan tokoh agama dan tokoh masyarakat serta lembaga lainnya.

"Kami mengusulkan kegiatan seperti ini harus terus dilaksanakan untuk kebaikan bersama, dan kegiatan ini jangan hanya dilaksanakan pada tahun politik saja, namun terus dilakukan berkesinambungan," tuturnya.

Ia menambahkan, FKUB Situbondo memang bertekad bahwa Kabupaten Situbondo harus kondusif, dan untuk menjaga kondusifitas penyelesaiannya dengan cara komunikasi aktif.

Dalam pantauan, kegiatan ini dihadiri tokoh agama, tokoh masyarakat dan FKUB, Forkopimda serta pendeta maupun perwakilan dari agama hindu dan beberapa lembaga lainnya seperti Lembaga Dakwa Islam Indonesia (LDII) Situbondo.

Dalam kesempatan itu, juga dilakukan doa bersama atas insiden jatuhnya pesawat yang mengangkut penumpang dan awak kabin 189 orang. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018