Probolinggo (Antaranews Jatim) - Produksi garam di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, melimpah seiring musim kemarau panjang pada tahun 2018, sehingga kondisi tersebut disyukuri para petani garam di wilayah setempat.
 
"Produksi garam melimpah karena masa panen di musim kemarau lebih singkat. Biasanya panen setiap 7-10 hari sekali, namun sekarang 3-5 hari saja sudah bisa panen dengan cuaca panas yang cukup terik," kata Suparyono, petani garam asal Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Selasa.

Menurut ia, harga jual garam di Probolinggo masih stabil Rp1.100 per kilogram, meskipun memasuki panen raya, karena pada musim-musim sebelumnya harga jual bisa anjlok hingga hanya Rp300 per kilogram saat panen raya.

"Stabilnya harga garam karena petani garam kompak menyimpan garamnya di gudang saat produksi berlebih, sehingga kami tidak main obral harga saat panen raya," tuturnya.

Pada musim panen sebelumnya, petani menjual seluruh produksi garam yang sudah panen. Misalnya, panen sebanyak 8 ton dan seluruhnya langsung dijual kepada pedagang, sehingga menyebabkan harga anjlok.

"Berdasarkan pengalaman itu, para petani garam sekarang tidak menjual langsung seluruh hasil panennya. Seperti sekarang hanya menjual sebagian dari total panennya, yakni sekitar 2-3 ton saja per panen," kata Ketua Kelompok Tani Garam Kalibuntu Sejahtera I itu.

Ia menambahkan, petani garam senang dengan musim kemarau yang cukup panjang pada tahun ini, sehingga sebagian petani menyimpan garamnya di gudang untuk persiapan dijual pada musim hujan nanti.

"Saat ini saya sudah menyimpan garam mencapai 100 ton. Garam itu akan dijual saat musim hujan, karena pada saat itu mayoritas petani garam berhenti produksi," ujarnya.

Suparyono mengatakan, biasanya harga jual garam akan mahal pada saat musim hujan karena produksi garam berkurang, sehingga hal itu menjadi kesempatan bagi petani menjual garam yang disimpan di gudang. 

Pemerintah Kabupaten Probolinggo menargetkan produksi garam tahun 2018 sebanyak 20.000 ton dan jumlah tersebut meningkat dibandingkan target tahun 2017 sebanyak 15.000 ton.(*)

Baca juga: Petani Garam Probolinggo Tolak Impor Garam
Baca juga: Inovasi Budi Daya Garam Probolinggo Jadi Juara
Baca juga: Produksi Garam Lamongan Lampaui Target

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018