Surabaya (Antaranews Jatim) - Barisan Kiai-Santri Nahdliyin (BKSN) mendirikan Rumah Pemenangan bagi pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Surabaya, Jawa Timur.

"Hari ini, bertepatan dengan Hari Santri Nasional, kami deklarasikan BKSN untuk mendukung pasangan Prabowo-Sandi, sekaligus meresmikan rumah pemenangannya," ujar pendiri BKSN KH Hasib Wahab Chasbullah kepada wartawan di Surabaya, Senin petang.

Pengasuh Pondok Pesantren Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, itu, menjelaskan, BKSN didirikan sebagai wadah bagi para kiai dan santri, serta segenap warga Nahdlatul Ulama untuk mendukung pasangan Prabowo-Sandi.

Rumah pemenangan Prabowo-Sandi yang didirikan dan telah dideklarasikan oleh relawan BKSN itu berlokasi di lingkungan Museum Nahdlatul Ulama, Jalan Gayungsari Timur 35 Surabaya.

Namun begitu, Gus Hasib, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa BKSN adalah nonstruktural Nahdlatul Ulama.

"BKSN adalah gerakan nonstruktural Nahdlatul Ulama. Gerakan BKSN tidak tertampung dalam struktural Nahdlatul Ulama," katanya, menegaskan.

Putra mendiang KH Wahab Chasbullah, yang merupakan salah satu tokoh pencetus berdirinya Nahdlatul Ulama itu, mengungkapkan, BKSN memilih mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02, salah satunya karena agama Islam yang dianut Prabowo-Sandi adalah "Ahlus Sunnah wal Jamaah".

"Islam Ahlus Sunnah wal Jamaah yang dianut Pak Prabowo-Sandi sejalan dengan Nahdlatul Ulama," ucapnya.

Selain itu, Gus Hasib menandaskan bahwa Prabowo-Sandi telah menjanjikan, jika terpilih dalam Pemilihan Umum Presiden pada 17 April 2019 akan membawa aspiriasi umat Islam yang disuarakan oleh Nahdlatul Ulama.

Sandiaga Uno turut hadir dalam deklarasi BKSN dan peresmian rumah pemenangannya.

Menurut dia, Jawa Timur menjadi prioritas utama dalam perolehan suara Prabowo-Sandi pada pilpres mendatang.

"Rumah pemenangan ini bisa menampung aspirasi bagi para pendukung kami," katanya. (*)

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018