Jember (Antaranews Jatim) - Siswa disabilitas netra di sekolah luar biasa (SLB) Bintoro, Kabupaten Jember, Jawa Timur belajar mengenal keaslian rupiah yang diinisiasi oleh Komunitas Generasi Baru Indonesia (GenBI) Jember di sekolah setempat, Sabtu.
 
"Kami merupakan mahasiswa penerima beasiswa dari Bank Indonesia dan memiliki program GenBI mengajar, sehingga hari ini materi yang diajarkan kepada siswa SLB di antaranya pengenalan uang rupiah," tutur Ketua GenBI Jember Habiburrohim di Jember.

Menurutnya materi yang diajarkan oleh aktivis GenBI kepada para siswa disabilitas meliputi beberapa hal yakni tentang ekonomi dan mengenali uang rupiah lewat garis timbul yang jumlahnya bervariasi setiap nominal. 

"Kami ajarkan supaya mereka bisa mengenal nominal rupiah uang kertas karena nominal terbesar memiliki satu garis, sedangkan nominal terkecil memiliki tujuh garis, sehingga mereka dapat mengetahui uang asli sekaligus nominalnya," tuturnya.

Uang kertas pecahan Rp100.000 memiliki satu garis timbul, kemudian pecahan Rp50.000 memiliki dua garis timbul, Rp20.000 terdapat tiga garis timbul. 

Sedangkan uang kertas pecahan Rp10.000 memiliki empat garis timbul, Rp5.000 memiliki lima garis timbul, pecahan Rp2.000 memiliki enam garis timbul, dan Rp1.000 terdapat tujuh garis timbul.

"Dengan meraba garis timbul itu, siswa disabilitas netra bisa mengetahui nominal uang rupiah yang dipegangnya, sehingga mereka bisa mandiri dan tidak menggantungkan orang lain untuk mengetahui nominal rupiah," ujarnya.

Sementara Kepala SLB A Bintoro Wahyono mengapresiasi kegiatan  yang dilakukan oleh mahasiswa yang tergabung dalam GenBI tersebut karena sebenarnya pihak sekolah juga sudah mengajarkan kepada siswanya mengenai ekonomi dan rupiah.

"Mereka memberikan pengetahuan secara spesifik untuk mengenal rupiah dan alhamdulillah anak-anak disabilitas netra akhirnya bisa mengenali keaslian uang rupiah dan nominalnya," katanya.

Salah seorang siswa SMA Luar Biasa Rahmat Hidayat mengaku sosialisasi pengenalan keaslian dan nominal rupiah memang sangat dibutuhkan oleh disabilitas netra, sehingga bisa mengetahui berapa besaran nominal rupiah dengan meraba garis timbul yang ada di sudut uang rupiah.

"Selama ini kalau saya membeli jajan di sekolah, selalu bertanya kepada penjual tentang uang rupiah yang saya bawa. Saat ini saya sudah bisa mengenal nominal rupiah dengan meraba garis timbulnya, sehingga tidak tergantung orang lain," ujarnya.(*)

Video Oleh Zumrotun Solichah
 

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018