Malang (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Malang menekankan pentingnya pendidikan perilaku kepada anak yang perlu untuk ditanamkan pada usia sekolah sejak dini, dan diharapkan mampu menumbuhkan kecerdasan spiritual di masa mendatang.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan bahwa penguatan akhlak dan penanaman akidah atau budi pekerti dan akidah atau kepercayaan dasar pada anak usia dini sangat diperlukan. Jika dua hal tersebut ditanamkan sejak dini, maka bukan hanya kecerdasan akademik yang muncul pada diri sang anak, namun juga kecerdasan spiritual.

"Kita harus kuatkan penanaman akidah dan akhlak pada anak didik, agar mereka tidak saja cerdas secara akademik tapi seiring dengan itu, juga cerdas secara spiritual," kata Sutiaji, saat memberikan sambutannya pada Peringatan HUT ke-22 Sekolah Dasar Islam Sabilillah Kota Malang, Sabtu.

Pemerintah Kota Malang sendiri tengah berencana untuk menyusun kurikulum bagi siswa kelas satu dan dua sekolah dasar. Nantinya, anak didik pada jengjang awal pendidikan tersebut tidak difokuskan pada pembelajaran baca, tulis, dan berhitung.

Nantinya, pendidikan anak-anak pada kelas satu dan dua sekolah dasar tersebut akan difokuskan pada perilaku santun. Upaya Sutiaji tersebut berdasarkan banyaknya permasalahan sosial yang kerap terjadi seperti korupsi, pencurian, dan lain sebagainya.

"Anak-anak di kelas satu dan dua nanti tidak belajar baca, tulis, dan berhitung melainkan bagaimana menghormati orang tua, budaya antre, dan belajar untuk tidak mengambil hak orang lain. Hal-hal semacam itu," ujar Sutiaji.

Sutiaji menjelaskan, berdasarkan hasil penelitian, anak usia sekolah jenjang SD pada kelas satu dan kelas dua, memiliki saraf motorik yang kuat, sehingga dengan pendidikan akhlak dan penguatan akidah diharapkan mampu menjadi bekal hingga mereka dewasa nantinya.

Model pembelajaran yang digagas Pemerintah Kota Malang tersebut, lanjut Sutiaji, rencananya akan dipresentasikan dalam waktu dekat kepada pemerintah pusat. Harapannya, model pembelajaran bagi siswa kelas satu dan dua yang lebih menekankan penguatan akhlak dan aqidah bisa menjadi percontohan bagi dunia pendidikan di Indonesia.

"Untuk pembelajaran baca, tulis, dan berhitung, dengan menggunakan metode terbaru bisa dikejar dalam waktu tiga bulan. Namun, pendidikan akhlak membutuhkan proses dan harus bersinergi antara sekolah dan orang tua," ujar Sutiaji.

Rencana Pemerintah Kota Malang tersebut merupakan penjabaran dari visi dan misi wali Kota Malang Sutiaji dan Wakil wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko. Misi untuk dunia pendidikan antara lain adalah menjamin akses dan kualitas pendidikan.

Salah satu poin utama dalam pengembangan pendidikan di Kota Malang adalah menguatkan epndidikananak usia dini dengan menghilangkan pembelajaran baca, tulis, dan berhitung pada anak didik kelas satu dan dua sekolah dasar. Langkah tersebut diharapkan memunculkan transformasi nilai-nilai moral dan budi pekerti secara masif.

Para peserta didik lebih dihantarkan pada kecerdasan untuk membaca lingkungan keluarga dan lingkungan sosiaol yang didasarkan pada nilai agama serta etika ketimuran yang dimiliki Indonesia.(*)

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018