Surabaya (Antaranews Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menyekolahkan sebanyak 11.922 orang guru madrasah diniyah (madin) di  sejumlah perguruan tinggi keagamaan Islam negeri dan swasta selama kurun waktu 2006 hingga 2018.

"Dari jumlah tersebut, guru madin yang sudah lulus mencapai 7.595 orang," ujar Gubernur Jatim Soekarwo saat memberikan kuliah perdana mahasiswa program kualifikasi akademik guru madin di Jatim tahun 2018 di Gedung Islamic Center, Surabaya, Kamis.

Selain itu, pada 2019, Pemprov Jatim juga berencana memberikan beasiswa kualifikasi akademi strata dua (S2) kepada guru madin yang telah menyelesaikan kuliah S1.

Menurut dia, program beasiswa tersebut menjadi bagian dari peningkatan kualitas akademik guru madin sehingga ilmu yang diberikan kepada siswanya berkembang.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa sejak 2010 Pemprov Jatim telah memberikan bantuan operasional sekolah dasar madin untuk biaya operasional penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan kebutuhan mendasar dan pokok bagi santri.

Setiap bulannya diberikan bantuan sebesar Rp15 ribu bagi santri Ula, Rp25 ribu bagi santri Wustho dan Rp300 ribu bagi guru atau ustad yang mengajar.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu juga menyampaikan materi pendidikan madin harus ditambah, salah satunya dengan adanya ekstrakulikuler vokasi, sehingga selain menciptakan lulusan yang memiliki ilmu agama, juga bisa langsung bekerja usai lulus.

Dalam praktiknya, kata dia, siswa madin akan diberikan materi pendidikan vokasi sebanyak dua hari dalam sepekan sebagai wujud menciptakan sumber daya manusia yang berdaya bersaing. 

"Pilihannya sesuai bidang minatnya, seperti teknologi, kesehatan, tata boga, tata busana, pariwisata, seni rupa, agrobisnis dan agro teknologi, serta perikanan, kelautan," kata Pakde Karwo.

Dengan mengikuti ekstrakulikuler vokasi, lanjut dia, para siswa madin akan memperoleh sertifikat dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) sebagai tanda memiliki kompetensi di suatu bidang.

Di tempat sama, Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Setdaprov Jatim Hudiyono mengharapkan beasiswa ini dapat mendorong kualifikasi akademik guru madin sehingga lebih profesional.

Pada tahun akademik 2018-2019, sebanyak 1.015 mahasiswa baru akan mendapat fasilitas program beasiswa tersebut dan mengikuti perkuliahan reguler selama delapan semester di 35 perguruan tinggi Islam swasta di Jatim.

"Semua biaya pendidikan selama kuliah delapan semester ditanggung Pemprov Jatim, mulai SPP, biaya kuliah kerja nyata, sampai bimbingan skripsi atau sampai tuntas wisuda. Total anggaran yang digelontorkan tahun ini adalah Rp9,1 miliar," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018