Trenggalek (Antaranews Jatim) - Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak menegaskan bahwa pelatihan para relawan Taruna Siaga Bencana atau Tagana harus terus dilakukan agar saat diperlukan, misal terjadi periswa darurat bencana, ujung tombak penyediaan logistik ini selalu siap kapanpun dibutuhkan.

"Kami selalu sampaikan bahwa Tagana merupakan suatu investasi yang penting serta merupakan tenaga yang terlatih. Semakin terlatih dan semakin efektif dalam penanganan di situasi yang genting," kata Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak di Trenggalek, Minggu.

Alasan itu pula yang mendasari spirit Pemkab Trenggalek untuk terus melakukan pelatihan kepada para anggota tagana.

Kata Emil, hal itu perlu terus dilakukan agar kapasitas mereka dalam hal mitigasi maupun penanggulangan bencana meningkat.

"Mereka merupakan aset bangsa, yang selalu siaga jika terjadi bencana, baik secara umum maupun sosial," katanya.

"Ini sebagai bukti Tagana Trenggalek memiliki tim terlatih untuk bencana, maka akan lebih memaksimalkan tugas dalam menangani bencana," katanya.

Senada, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Trenggalek Ratna Sulistyowati menjelaskan, Tagana merupakan sukarelawan murni.

Tidak ada gaji untuk mereka karena mereka adalah relawan yang terpanggil untuk membantu sesama di saat bencana.

"Bukan hanya bencana umum, namun juga bencana sosial. Bukan hanya sekadar memasak dalam dapur umum, namun juga bagaimana melakukan pengelolaan psikososial," ujarnya

Ditambahkan, di saat terjadi bencana, korban pasti mengalami gangguan secara psikologis. Di sini, tim Tagana juga bisa membantu terapi korban bencana dari segi psikososial.

"Tagana Kabupaten Trenggalek, setelah pemantapan tadi, dipastikan akan siap siaga dalam menangani setiap bencana sewaktu-waktu diperlukan," kata Ratna. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018