Manado, (Antara) - Gempa tektonik sebesar 5,2 Skala Richter yang terjadi di sebelah tenggara Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu, pukul 11.34.16 WIB terjadi akibat subduksi lempeng laut Maluku.

 Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono yang dibagikan Stasiun Geofisika Winangun, Kota Manado dalam grup percakapan BMKG, PVMBG dan Stakeholder, menyebutkan bahwa gempa tersebut terjadi pada koordinat episenter 1.36 LU dan 125.46 BT, tepatnya di laut pada jarak 38 kilometer arah tenggara Bitung, pada kedalaman 115 kilometer.

 Berdasarkan laporan dari masyarakat dampak gempa itu dirasakan di daerah Kota Bitung dan Tondano (Kabuaten Minahasa) pada skala III MMI, Kota Manado pada skala II MMI dan Airmadidi (Kabupaten Minahasa Utara) juga pada skala II-III MMI.

 Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan, lanjut dia.

 Dia menjelaskan, gempa bumi Laut Maluku ini jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempa menengah.

 Dan berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme sesar oblique naik (oblique thrust). 
   
Hingga pukul 12.10 WIB, dari hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).  
 
"Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ajaknya. (*)

 
 

Pewarta: Karel Alexander Polakitan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018