Malang (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Malang berupaya menurunkan angka pengangguran terbuka yang mencapai 7,22 persen dari total jumlah penduduk di Kota Malang, Jawa Timur, melalui pengembangan sektor ekonomi kreatif.

Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko di Malang, Sabtu, mengatakan, angka pengangguran terbuka tersebut merupakan yang tertinggi di Provinsi Jawa Timur, karena banyaknya lulusan perguruan tinggi memilih tinggal di Kota Malang, ketimbang kembali ke daerah asalnya.

"Tidak ada jalan lain, Pemerintah Kota Malang harus mengambil langkah untuk menurunkan angka pengangguran terbuka dengan pola yang disesuaikan dengan perkembangan situasi dan kondisi. Kita akan mengembangkan dengan sungguh-sungguh sektor ekonomi kreatif," kata Sofyan Edi.

Beberapa hal yang mendasari para mahasiswa tersebut untuk tetap tinggal di Kota Malang, lanjut Sofyan Edi, antara lain adalah untuk melanjutkan ke jenjang perguruan yang lebih tinggi, mencari pekerjaan, atau memutuskan menikah dan tinggal di Kota Malang.

Dalam diskusi Strategi dan Inovasi Dalam Menghadapi Tantangan Pada Era Disruptif di Universitas Brawijaya tersebut, Sofyan Edi mengatakan bahwa meskipun perekonomian Kota Malang mengalami kenaikan yang baik, namun apabila pengangguran terbuka tinggi, maka pertumbuhan itu akan percuma.

"Mahasiswa yang sudah lulus masih tinggal di Kota Malang. Sebagai kota pendidikan, ini merupakan tantangan, jika tidak dikelola dengan baik akan menjadi masalah," kata Sofyan Edi.

Pemerintah Kota Malang menyiapkan langkah strategis untuk memperkuat dengan memberdayakan, memanfaatkan, dan mengoptimalkan lulusan perguruan tinggi tersebut sebagai pilar ekonomi kreatif Kota Malang. Kota Malang sendiri telah memiiki wadah dalam Malang Creative Fusion.

Tercatat, pertumbuhan ekonomi Kota Malang pada 2016 berada pada angka 5,61 persen, dengan produk domestik bruto (PDB) mencapai Rp57,17 triliun. PDB tersebut berasal dari sektor perdagangan, usaha hotel dan restoran sebesar 29,54 persen, sektor manufaktur 25,04 persen, dan jasa 17,32 persen.

Sementara untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Malang tercatat terus mengalami peningkatan. Berdasar catatan, pada 2016, PAD mencapai Rp387 miliar, yang kemudian meningkat menjadi Rp409 miliar pada 2017.(*)

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018