Malang (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Malang menyatakan bahwa sektor pariwisata dinilai mampu membuka lapangan kerja padat karya, khususnya bagi Kota Malang yang merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Timur.

Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengatakan bahwa potensi lapangan kerja padat karya yang dihasilkan dari sektor pariwisata terbilang cukup tinggi. Beberapa lapangan kerja padat karya yang memiliki keterkaitan dengan sektor pariwisata antara lain adalah bidang kuliner, jasa, dan ekonomi kreatif.

"Setiap ada kunjungan wisatawan, ada potensi peluang kerja, padat karya. Semua kalangan masyarakat bisa terlibat," kata Sofyan Edi, dalam diskusi Strategi dan Inovasi Dalam Menghadapi Tantangan Pada Era Disruptif, di Universitas Brawijaya, Kota Malang, Sabtu.

Berdasarkan catatan Pemerintah Kota Malang, jumlah kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara ke Kota Malang mencapai empat juta kunjungan per tahun. Jumlah yang cukup tinggi tersebut memiliki nilai ekonomi dan potensi yang cukup besar, selama dimanfaatkan dengan baik.

Sofyan Edi menambahkan, dalam mempromosikan sektor pariwisata yang ada di Kota Malang, perlu adanya edukasi kepada masyarakat yang terlibat langsung di dalamnya.

Salah satu contoh adalah, Kampung Warna- Warni Jodipan, yang dulunya merupakan kawasan kumuh. Namun, dengan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana pengelolaan kampung tematik, saat ini wilayah tersebut merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Kota Malang.

"Harus ramah, bersih, dan keamanan terjamin. Kami memberikan edukasi kepada masyarakat yang tinggal di kampung tematik. Jika tidak ramah atau memiliki kesan buruk, maka wisatawan akan pulang dengan cerita yang tidak baik, itu promosi yang buruk," kata Sofyan Edi.

Pengembangan sektor pariwisata tidak terlepas dari keberadaan infrastruktur seperti akses jalan yang memadai. Kota Malang, berdasarkan survei dari Inrix pada 2017 menempati posisi kota termacet ketiga di Indonesia, di bawah Jakarta dan Bandung. Inrix mengumpulkan data dari 1.360 kota di 38 negara.

"Menyelesaikan masalah kemacetan di Kota Malang tidak bisa parsial atau sendiri-sendiri. Harus bekerja sama dengan Kota Batu dan Kabupaten Malang. Kami telah melakukan pertemuan dengan masing-masing kepala daerah," ujar Sofyan Edi.

Tercatat, hingga semester pertama 2018, kunjungan wisatawan mancanegara ke Kota Malang memang mengalami kenaikan. Pada periode Januari hingga Agustus 2018, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Kota Malang mencapai 15 ribu kunjungan, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar 6.000 kunjungan.

Angka tersebut terbilang masih cukup jauh atau baru sepuluh persen dari total target yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk Kota Malang, yakni 150.000 kunjungan.(*)

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018