Malang (Antaranews Jatim) - Fakultas Psikologi Universitas Muhammaiyah Malang (UMM) mengirimkan sejumlah relawan ke daerah bencana untuk menangani psikososial korban gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.
Dekan Fakultas Psikologi UMM Muhammad Salis Yuniardi di Malang, Jawa Timur, Minggu, mengemukakan, para relawan yang diberangkatkan ke Sulteng tersebut di bawah koordiansi Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).
"Pekan depan kami akan mulai memberangkatkan sejumlah mahasiswa terbaik untuk memberikan pelayanan psikososial kepada korban bencana di Palu dan sekitarnya. Saat ini dalam tahap pembekalan dan pekan depan sudah siap berangkat bersama MDMC ke Palu," kata Salis.
Ia mengatakan, Fakultas Psikologi secara kosisten menurunkan tenaga-tenaga terbaiknya untuk memberikan pelayanan psikososial kepada korban-korban bencana maupun konflik.
Dimulai dari Konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Konflik Poso, Tsunami Aceh dan yang baru-baru ini di Gempa Lombok. Para relawan telah dibekali langsung beragam kompetensi oleh Laboratorium Psikologi Terapan (LPT) Psikososial UMM.
Sebagai ganjaran, keberangkatan para relawan itu bakal dikonversikan menjadi nilai ke sejumlah mata kuliah.
"Mereka yang berangkat ini berhak mengonversikan nilainya ke Kuliah Kerja Nyata (KKN) maupun mata kuliah psikologi terapan. Bagi yang sudah mengambil skripsi, bisa menjadikan Palu sebagai objek penelitiannya," tuturnya.
Para relawan yang bertugas di Palu selama tiga sampai empat pekan, mesti siap dengan berbagai keterbatasan di lapangan.
"Keterbatasan inilah yang nantinya akan menjadi tantangan serta melatih kepekaan para relawan. Oleh karena itu, pembekalan dilakukan sedemikian rupa demi mempersiapkan para relawan tangguh," ucapnya.
Menurut dia, hal yang menjadi fokus para relawan dari Fakultas Psikologi UMM tersebut adalah memulihkan trauma dan menangani psikologi sosial para korban agar bisa kembali menjalani kehidupan mereka secara normal seperti sebelumnya.
Sebelumnya, Rmah Sakit Umum (RSU) UMM juga mengirimkan relawan dari tenaga medis ke lokasi bencana alam di Donggala, yakni satu orang dokter dan tiga orang paramedis.
Mereka bakal bertugas di lokasi bencana selama dua pekan, namun jika masih dibutuhkan RSU UMM akan mengirimkan tenaga medis kembali dengan personel yang berbeda. (*)
Baca juga: RS Umum UMM Kirim Tenaga Medis ke Donggala
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Dekan Fakultas Psikologi UMM Muhammad Salis Yuniardi di Malang, Jawa Timur, Minggu, mengemukakan, para relawan yang diberangkatkan ke Sulteng tersebut di bawah koordiansi Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).
"Pekan depan kami akan mulai memberangkatkan sejumlah mahasiswa terbaik untuk memberikan pelayanan psikososial kepada korban bencana di Palu dan sekitarnya. Saat ini dalam tahap pembekalan dan pekan depan sudah siap berangkat bersama MDMC ke Palu," kata Salis.
Ia mengatakan, Fakultas Psikologi secara kosisten menurunkan tenaga-tenaga terbaiknya untuk memberikan pelayanan psikososial kepada korban-korban bencana maupun konflik.
Dimulai dari Konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Konflik Poso, Tsunami Aceh dan yang baru-baru ini di Gempa Lombok. Para relawan telah dibekali langsung beragam kompetensi oleh Laboratorium Psikologi Terapan (LPT) Psikososial UMM.
Sebagai ganjaran, keberangkatan para relawan itu bakal dikonversikan menjadi nilai ke sejumlah mata kuliah.
"Mereka yang berangkat ini berhak mengonversikan nilainya ke Kuliah Kerja Nyata (KKN) maupun mata kuliah psikologi terapan. Bagi yang sudah mengambil skripsi, bisa menjadikan Palu sebagai objek penelitiannya," tuturnya.
Para relawan yang bertugas di Palu selama tiga sampai empat pekan, mesti siap dengan berbagai keterbatasan di lapangan.
"Keterbatasan inilah yang nantinya akan menjadi tantangan serta melatih kepekaan para relawan. Oleh karena itu, pembekalan dilakukan sedemikian rupa demi mempersiapkan para relawan tangguh," ucapnya.
Menurut dia, hal yang menjadi fokus para relawan dari Fakultas Psikologi UMM tersebut adalah memulihkan trauma dan menangani psikologi sosial para korban agar bisa kembali menjalani kehidupan mereka secara normal seperti sebelumnya.
Sebelumnya, Rmah Sakit Umum (RSU) UMM juga mengirimkan relawan dari tenaga medis ke lokasi bencana alam di Donggala, yakni satu orang dokter dan tiga orang paramedis.
Mereka bakal bertugas di lokasi bencana selama dua pekan, namun jika masih dibutuhkan RSU UMM akan mengirimkan tenaga medis kembali dengan personel yang berbeda. (*)
Baca juga: RS Umum UMM Kirim Tenaga Medis ke Donggala
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018