Nusa Dua, Bali (Antaranews Jatim) - Perajin kipas khas Bali Anak Agung Gede Dani Artha (23) mempersiapkan satu kipas yang dilukisnya selama lebih dari seminggu khusus untuk Presiden Joko Widodo.

"Kipas ini pada sisi kiri menggambarkan peta pembangunan yang sedang terlaksana di era Presiden Jokowi, sisi kiri menggambarkan sektor pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan tol, pembangunan LRT (kereta ringan), jembatan, serta pembangunan di kawasan perbatasan. Ada juga penyetaraan harga BBM dari Sabang sampai Merauke," kata Dani di Paviliun Indonesia, yang digelar selama Pertemuan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, Jumat.

Pada sisi kanan kipas kayu itu tergambarkan pembangunan sumber daya manusia dengan ilustrasi Presiden Jokowi menaiki motor karya anak bangsa dan juga perhelatan Asian Games.

Dani adalah lulusan ISI, Bali, sehari-hari dia adalah ilustrator buku cerita anak dalam Bahasa Bali.

"Saya melukis ini khusus memang untuk acara ini, IMF-WB, menggunakan cat akrilik dan teknik blok," katanya.

Dani adalah salah satu perajin yang bergabung di UKM dari Kota Denpasar milik AAA Mas Utari N.

Selain kipas buatan Dani, UKM Mas Utari juga meampilkan beragam kipas berbahan dasar limbah seperti kawat, kaleng bekas, oli pelumas dan sisa-sisa kain.

Dalam sehari, kipas ramah lingkungan itu bisa diproduksi hingga 300 buah, dikerjakan oleh sekitar 50 perajin.

"Khusus di kegiatan ini, kami bisa mengajari 25-30 delegasi membuat kipas bambu, mereka semua senang bisa membuat kipas," kata AAA Mas Utari N.

Tak hanya kipas ramah lingkungan, UKM milik Utari juga memproduksi model kipas eksklusif, yaitu kipas kayu berbahan kain Wastra dan kipas kayu lukisan berbahan kain wastra yang memanfaatkan sisa kain kebaya, batik atau kain tradisional lainnya yang sudah tidak terpakai.

Kipas dijual mulai dari Rp15.000 hingga Rp2.000.000 per buah. UKM binaan PT BNI (Persero) itu sudah mengekspor produknya ke 12 negara, di antaranya Inggris, Amerika Serikat, Polandia, dan Prancis. (*)

Pewarta: Ida Nurcahyani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018