Surabaya (Antaranews Jatim) - Legislator meminta Pemerintah Kota Surabaya  mengantipasi apabila terjadi gempa di Kota Pahlawan menyusul gempa dengan kekuatan 6.4 Skala Richter mengguncang wilayah Jawa Timur dan Bali pada Kamis dini hari.
     
"Kami mengimbau agar Pemkot Surabaya segera mempersiapkan beberapa langkah preventif untuk meminimalisir korban apabila terjadi gempa yang lebih besar," kata Wakil Ketua Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya Junaedi di Surabaya, Kamis.
     
Hal ini, lanjut dia, gempa berdasarkan informasi dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang berpusat di 61 km Timur Laut Situbondo  getarannya turut terasa hingga di Kota Surabaya.
     
Terlebih lagi, kata dia, berdasarkan penelitian Pakar Kebumian dan Bencana Instirut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Amien Widodo menyebut Kota Surabaya dilalui dua patahan aktif yang berpotensi gempa hingga 6 Skala Richter (SR).
     
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya meminta agar alat deteksi dini terhadap gempa segera dipersiapkan oleh Pemkot Surabaya.  Selain itu juga untuk mengoptimalkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Surabaya dengan membentuk kelompok masyarakat untuk penanganan bencana gempa.
     
"Edukasi kepada masyarakat apabila terjadi gempa juga sangat penting," ujarnya. 
     
Menurut dia, pendidikan dan pelatihan kepada masyarakat apabila ada bencana dengan cara sosialisasi dimasyarakat termasuk penyelamatan diri dan titik kumpul apabila ada gempa sangat penting. 
     
"Prinsipnya adalah pemerintah sedia payung sebelum hujan," kata politisi Partai Demokrat ini.
     
Hingga saat ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  menyebutkan  ada tiga orang meninggal dunia dan beberapa rumah mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang mengguncang wilayah Jawa Timur dan Bali pada Kamis dini hari tadi.
     
Daerah yang terparah adalah di Kecamatan Gayam Kabupaten Semenep Jawa Timur. Sebanyak tiga orang meninggal dunia adalah Nuril Kamiliya (7), H Nadhar (55) dan seorang lelaki dewasa yang saat ini sedang diidentifikasi.
     
Para korban tersebut merupakan warga Desa Prambanan dan Jambusok, Kecamatan Gayam, Sumenep. Korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh. Kejadian gempa Kamis dini hari saat korban sedang tidur tiba-tiba gempa mengguncang dan rumah roboh sehingga korban tidak bisa menyelamatkan diri. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018