Gorontalo (Antaranews jatim) - Kepala Dinas Sosial Provinsi Gorontalo Risjon Sunge mengatakan posko yang didirikan pemprov di Palu, telah melayani 10.100 pengungsi setelah bencana gempa dan tsunami.
    
Gorontalo mendirikan empat posko, yakni posko induk di halaman kantor Dinas Sosial sulteng melayani 6.000 pengungsi, posko di Kantor PU Binamarga melayani 400 pengungsi, Posko di Sirinandi melayani 3.200 pengungsi dan posko di Kantor Bappeda Sulteng melayani 500 pengungsi.
    
Ia juga mengungkapkan total bantuan logistik dan makanan yang berhasil digalang dari pemda kabupaten dan kota se Gorontalo serta sejumlah lembaga sebanyak 71 truk, yang memasok kebutuhan di empat posko.
    
"Untuk logistik dapur umum senilai 500 juta dan voucher 500 juta untuk rekening Pemprov Sulteng sebagai bantuan dari pemprov," ujarnya.
    
Sebelumnya, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie bersama istri Idah Syahidah mengunjungi korban gempa dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/10)

Titik pertama yang dikunjungi Gubernur Rusli bersama rombongan yakni posko dapur umum yang dibangun di kompleks kantor Dinas Sosial Provinsi Sulteng.
    
Di lokasi tersebut, petugas sedang sibuk menyiapkan makan siang untuk 2.000-6.000 pengungsi.
    
Ia selanjutnya bergerak ke posko induk Pemprov Gorontalo yang berlokasi di Kantor PU dan Bina Marga Sulteng. Posko ini melayani pemeriksaan kesehatan dan proses pemulangan pengungsi ke Gorontalo.
    
"Ini musibah yang tidak kita sangka-sangka. Tidak kita harpakan, tapi karena musibah sudah datang maka kita sudah harus menerima. Sabar, tawakal dan berdoa semoga musibah ini tidak akan datang lagi di Indonesia termasuk Palu dan Gorontalo," tukasnya.
    
Ia juga berkesempatan bertemu dengan Gubernur Sulteng Longki Djanggola dan menyerahkan secara simbolis bantuan dari pemprov Gorontalo senilai Rp1 Miliar. Bantuan terdiri dari logistik dan uang tunai senilai Rp500 Juta.*

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018