Surabaya (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Surabaya siap memberikan fasilitas kepada para pengungsi korban bencana alam gempa bumi dan tsunami dari Palu, Sulawesi Tengah untuk mencarikan keluarganya yang tinggal di Kota Surabaya, Jatim.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Surabaya, Sabtu, mengatakan Pemkot Surabaya bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur untuk membantu para korban untuk mencarikan saudara mereka di Surabaya.
"Ada sekitar 100 orang pengungsi korban bencana alam dari Kota Palu yang tiba di Surabaya," katanya.
Menurut dia, tujuan mereka adalah untuk mengungsi dan mencari sanak-saudara di Surabaya ataupun lokasi lain di Jawa Timur. "Kita juga sudah siapkan tempat buat mereka di hall Liponsos untuk menampung mereka. Kita juga siapkan untuk sarana prasarana termasuk selimut, tikar, dan makanan," katanya.
Risma menyampaikan Pemkot Surabaya siap membantu untuk identifikasi terkait kependudukan. Apabila memang warga Surabaya atau mempunyai sanak saudara di Surabaya, pemkot akan siap membantu untuk mengantar mereka.
"Nanti kita juga dalami yang mengungsi dari Palu ke Surabaya ini. Terus kondisinya juga, misalkan itu keluarga lengkap, atau anak-anak, sambil kita minta waktu kita tempatkan di hallnya Liponsos," ujarnya.
Namun begitu, Risma belum bisa memastikan apakah pengungsi tersebut merupakan warga Surabaya. Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan pendataan bagi para pengungsi korban bencana alam tersebut.
"Kalau ngomongnya warga Surabaya. Tapi masih didata ulang. Saya kalau ketemu (orang) di luar itu bilangnya dari Surabaya. Ternyata tinggalnya di Nganjuk atau Jember," katanya.
Risma sebelumnya juga memberangkatkan tim relawan berjumlah 29 orang yang punya misi kemanusiaan menuju lokasi bencana gempa dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (5/10).
Tim relawan ini nantinya akan bertugas di lokasi bencana selama satu pekan. Mereka akan bertugas membantu kebutuhan tenaga di lokasi bencana.
Disamping itu, tim relawan ini juga dibekali dengan peralatan penunjang seperti sekop, cangkul, parang, senter, sabit, dan pakaian khusus DVI (Disaster Victim Identification) anti bakteri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Surabaya, Sabtu, mengatakan Pemkot Surabaya bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur untuk membantu para korban untuk mencarikan saudara mereka di Surabaya.
"Ada sekitar 100 orang pengungsi korban bencana alam dari Kota Palu yang tiba di Surabaya," katanya.
Menurut dia, tujuan mereka adalah untuk mengungsi dan mencari sanak-saudara di Surabaya ataupun lokasi lain di Jawa Timur. "Kita juga sudah siapkan tempat buat mereka di hall Liponsos untuk menampung mereka. Kita juga siapkan untuk sarana prasarana termasuk selimut, tikar, dan makanan," katanya.
Risma menyampaikan Pemkot Surabaya siap membantu untuk identifikasi terkait kependudukan. Apabila memang warga Surabaya atau mempunyai sanak saudara di Surabaya, pemkot akan siap membantu untuk mengantar mereka.
"Nanti kita juga dalami yang mengungsi dari Palu ke Surabaya ini. Terus kondisinya juga, misalkan itu keluarga lengkap, atau anak-anak, sambil kita minta waktu kita tempatkan di hallnya Liponsos," ujarnya.
Namun begitu, Risma belum bisa memastikan apakah pengungsi tersebut merupakan warga Surabaya. Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan pendataan bagi para pengungsi korban bencana alam tersebut.
"Kalau ngomongnya warga Surabaya. Tapi masih didata ulang. Saya kalau ketemu (orang) di luar itu bilangnya dari Surabaya. Ternyata tinggalnya di Nganjuk atau Jember," katanya.
Risma sebelumnya juga memberangkatkan tim relawan berjumlah 29 orang yang punya misi kemanusiaan menuju lokasi bencana gempa dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (5/10).
Tim relawan ini nantinya akan bertugas di lokasi bencana selama satu pekan. Mereka akan bertugas membantu kebutuhan tenaga di lokasi bencana.
Disamping itu, tim relawan ini juga dibekali dengan peralatan penunjang seperti sekop, cangkul, parang, senter, sabit, dan pakaian khusus DVI (Disaster Victim Identification) anti bakteri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018