Tulungagung (Antaranews Jatim) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tulungagung menggelar sosialisasi perbaikan daftar pemilih tetap (DPT) tahap dua sesuai rekomendasi Bawaslu Pusat untuk meminimalkan daftar pemilih ganda.
"Sosialisasi perbaikan DPT tahap dua (2) ini kami lakukan dalam bentuk gerakan melindungi hak pilih warga dana pemilu yang akan digelar 2019, tahun depan," kata Ketua KPU Tulungagung Suprihno di Tulungagung, Selasa.
Disampaikan, saat ini tercatat ada 856.123 pemilih yang sudah ditetapkan melalui perbaikan DPT tahap satu (1).
Namun saat dilakukan verifikasi oleh Bawaslu, teridentifikasi sedikitnya ada 754 pemilih yang meninggal dunia dan 140 pemilih ganda.
"Itu rekomendasi Bawaslu dan sekarang sedang kami lakukan sosialisasi ke PPK, partai politik dan sejumlah instansi terkait," ujarnya.
Melalui gerakan melindungi hak pilih yang digelar KPU saat ini, diharapkan masyarakat ikut berpartisipasi dalam melakukan pemantauan kembali DPT hasil perbaikan tahap 1.
Masyarakat diminta untuk melakukan pengecekan apakah sudah terdaftar dalam DPT tersebut, ujar Siorino.
"Pengecekan bisa melalui aplikasi, website atau melihat DPT yang sudah dipasang di setiap balai desa," lanjutnya.
Selain mencegah pemilih ganda, lanjut dia, gerakan melindungi hak pilih juga dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya pemilih pemula yang belum terdaftar.
Diperkirakan saat pelaksanaan Pemilu 2019 nanti masih ada 12 ribu pemilih pemula yang sesuai aturan perundangan susah memiliki hak pilih.
Dari jumlah tersebut sebagian sudah melakukan perekaman data KTPE sehingga bisa menggunakan hak pilihnya.
"Masalahnya sebagian pemilih pemula ini belum melakukan perekaman sehingga harus dikawal agar nanti bisa menggunakan hak pilih," kata Suprihno.
Tak hanya sekali, gerakan melindungi hak pilih tersebut akan dilakukan hingga tanggal 28 Oktober.
Setelah itu KPU akan kembali melakukan perekapan untuk menentukan DPT hasil perbaikan tahap kedua.
"Ini yang terakhir setelahnya tidak ada perbaikan lagi," kata Suprihno. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Sosialisasi perbaikan DPT tahap dua (2) ini kami lakukan dalam bentuk gerakan melindungi hak pilih warga dana pemilu yang akan digelar 2019, tahun depan," kata Ketua KPU Tulungagung Suprihno di Tulungagung, Selasa.
Disampaikan, saat ini tercatat ada 856.123 pemilih yang sudah ditetapkan melalui perbaikan DPT tahap satu (1).
Namun saat dilakukan verifikasi oleh Bawaslu, teridentifikasi sedikitnya ada 754 pemilih yang meninggal dunia dan 140 pemilih ganda.
"Itu rekomendasi Bawaslu dan sekarang sedang kami lakukan sosialisasi ke PPK, partai politik dan sejumlah instansi terkait," ujarnya.
Melalui gerakan melindungi hak pilih yang digelar KPU saat ini, diharapkan masyarakat ikut berpartisipasi dalam melakukan pemantauan kembali DPT hasil perbaikan tahap 1.
Masyarakat diminta untuk melakukan pengecekan apakah sudah terdaftar dalam DPT tersebut, ujar Siorino.
"Pengecekan bisa melalui aplikasi, website atau melihat DPT yang sudah dipasang di setiap balai desa," lanjutnya.
Selain mencegah pemilih ganda, lanjut dia, gerakan melindungi hak pilih juga dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya pemilih pemula yang belum terdaftar.
Diperkirakan saat pelaksanaan Pemilu 2019 nanti masih ada 12 ribu pemilih pemula yang sesuai aturan perundangan susah memiliki hak pilih.
Dari jumlah tersebut sebagian sudah melakukan perekaman data KTPE sehingga bisa menggunakan hak pilihnya.
"Masalahnya sebagian pemilih pemula ini belum melakukan perekaman sehingga harus dikawal agar nanti bisa menggunakan hak pilih," kata Suprihno.
Tak hanya sekali, gerakan melindungi hak pilih tersebut akan dilakukan hingga tanggal 28 Oktober.
Setelah itu KPU akan kembali melakukan perekapan untuk menentukan DPT hasil perbaikan tahap kedua.
"Ini yang terakhir setelahnya tidak ada perbaikan lagi," kata Suprihno. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018