Ponorogo, 1/10 (Antara) - Kawasan hutan milik Perum Perhutani seluas 8,5 hektare di wilayah Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur terbakar pada Minggu (30/9) malam.
Kapolsek Slahung, AKP Paidi di Ponorogo, Senin, menyebutkan hutan yang terbakar berada di kawasan Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Slahung, Bagian Pemangkuan Hutan (BKPH) Ponorogo Selatan.
"Kawasan hutan yang terbakar berada di petak 112 RPH Slahung, BKPH Ponorogo Selatan, di wilayah Desa Galak, Truneng, dan Simo," jelasnya.
Menurut dia, kawasan yang terbakar merupakan hutan dengan tanaman pohon alba.
Kebakaran hutan tersebut, pada awalnya diketahui oleh para petugas Perum Perhutani yaitu Santoso, Gaguk, dan Edi Suroso yang kemudian melaporkan ke Polsek Slahung.
"Petugas perhutani tersebut melihat kebakaran semak belukar dan rumput kering di kawasan hutan dengan tanaman pohon alba," tuturnya.
Mendapat laporan tentang adanya kebakaran tersebut, anggota Polsek Slahung bersama petugas Perhutani, personel TNI dan masyarakat berusaha memadamkan api dengan cara tradisional dan alat seadanya.
Menurut Paidi, hingga Minggu malam, api belum bisa dipadamkan. Namun petugas dan masyarakat tetap memantau kondisi kebakaran, karena kekhawatiran api akan menjalar ke permukiman penduduk.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kapolsek Slahung, AKP Paidi di Ponorogo, Senin, menyebutkan hutan yang terbakar berada di kawasan Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Slahung, Bagian Pemangkuan Hutan (BKPH) Ponorogo Selatan.
"Kawasan hutan yang terbakar berada di petak 112 RPH Slahung, BKPH Ponorogo Selatan, di wilayah Desa Galak, Truneng, dan Simo," jelasnya.
Menurut dia, kawasan yang terbakar merupakan hutan dengan tanaman pohon alba.
Kebakaran hutan tersebut, pada awalnya diketahui oleh para petugas Perum Perhutani yaitu Santoso, Gaguk, dan Edi Suroso yang kemudian melaporkan ke Polsek Slahung.
"Petugas perhutani tersebut melihat kebakaran semak belukar dan rumput kering di kawasan hutan dengan tanaman pohon alba," tuturnya.
Mendapat laporan tentang adanya kebakaran tersebut, anggota Polsek Slahung bersama petugas Perhutani, personel TNI dan masyarakat berusaha memadamkan api dengan cara tradisional dan alat seadanya.
Menurut Paidi, hingga Minggu malam, api belum bisa dipadamkan. Namun petugas dan masyarakat tetap memantau kondisi kebakaran, karena kekhawatiran api akan menjalar ke permukiman penduduk.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018