Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mengharapkan Bupati Bojonegoro Anna Muawanah dan wakilnya Budi Irawanto bisa mensejahterakan petani, karena di daerah setempat hampir 84 persen penduduknya bekerja sebagai petani.
"Kalau visi dan misinya mensejahterakan petani, ya harapan saya Bupati Bojonegoro yang baru harus bisa mensejahterakan petani," kata dia di Bojonegoro, Sabtu.
Ia yang hadir dalam acara serah terima jabatan Bupati Bojonegoro periode 2018 - 2023 itu, lebih lanjut menjelaskan salah satu cara usaha bisa mensejahterakan petani dengan mengusahakan hasil panen tidak dijual berupa gabah.
Perolehan hasil panen, lanjut dia, bisa diproses melalui gabungan kelompok tani (gapoktan) diproses menjadi beras tidak dijual langsung berupa gabah.
"Hasil panen jangan dijual berupa gabah, tapi harus diproses menjadi beras," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, cara lainnya dengan mengusahakan biaya produksi dalam menanam padi ada pembiayaan yang murah misalnya, memberikan modal dengan bunga ringan hanya 6 persen.
Sebab, lanjut dia, kalau dengan sistem perbankan bunganya mencapai 18 persen, apalagi di "bank thitil", bunganya bisa mencapai 120 persen.
"Permasalahannya petani membutuhkan uang, sebab dalam menanam padi memperoleh pinjaman uang," katanya menegaskan.
Ia juga menegaskan Bupati Bojonegoro juga memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan bahwa produk Usaha Kecil, Mikro dan Menegah (UMKM) harus bisa dipasarkan di pasar swalayan lokal tanpa harus mendatangkan produk dari luar.
"Pikiran bagus kalau pasar tidak mengambil dari luar tapi pasar swalayan "mart-mart" itu ikut memasarkan 50 persen produk lokal," katanya menegaskan.
Pada kesempatan itu, Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah, menyatakan masih banyak pekerjaan yang belum selesai sehingga pembangunan tidak akan berhenti.
"Masih banyak hal hal yang belum tuntas karena pelaksanaan pembangunan Bojonegoro tidak akan berhenti pada titik tertentu . Maka kita harus semangat bekerja sama untuk melanjutkan demi kemakmuran," katanya.
Hadir dalam acara itu Pejabat Bupati Bojonegoro Suprianto, Ketua DPRD Sigit Kusharijanto, jajaran forkopimda, juga undangan lainnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kalau visi dan misinya mensejahterakan petani, ya harapan saya Bupati Bojonegoro yang baru harus bisa mensejahterakan petani," kata dia di Bojonegoro, Sabtu.
Ia yang hadir dalam acara serah terima jabatan Bupati Bojonegoro periode 2018 - 2023 itu, lebih lanjut menjelaskan salah satu cara usaha bisa mensejahterakan petani dengan mengusahakan hasil panen tidak dijual berupa gabah.
Perolehan hasil panen, lanjut dia, bisa diproses melalui gabungan kelompok tani (gapoktan) diproses menjadi beras tidak dijual langsung berupa gabah.
"Hasil panen jangan dijual berupa gabah, tapi harus diproses menjadi beras," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, cara lainnya dengan mengusahakan biaya produksi dalam menanam padi ada pembiayaan yang murah misalnya, memberikan modal dengan bunga ringan hanya 6 persen.
Sebab, lanjut dia, kalau dengan sistem perbankan bunganya mencapai 18 persen, apalagi di "bank thitil", bunganya bisa mencapai 120 persen.
"Permasalahannya petani membutuhkan uang, sebab dalam menanam padi memperoleh pinjaman uang," katanya menegaskan.
Ia juga menegaskan Bupati Bojonegoro juga memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan bahwa produk Usaha Kecil, Mikro dan Menegah (UMKM) harus bisa dipasarkan di pasar swalayan lokal tanpa harus mendatangkan produk dari luar.
"Pikiran bagus kalau pasar tidak mengambil dari luar tapi pasar swalayan "mart-mart" itu ikut memasarkan 50 persen produk lokal," katanya menegaskan.
Pada kesempatan itu, Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah, menyatakan masih banyak pekerjaan yang belum selesai sehingga pembangunan tidak akan berhenti.
"Masih banyak hal hal yang belum tuntas karena pelaksanaan pembangunan Bojonegoro tidak akan berhenti pada titik tertentu . Maka kita harus semangat bekerja sama untuk melanjutkan demi kemakmuran," katanya.
Hadir dalam acara itu Pejabat Bupati Bojonegoro Suprianto, Ketua DPRD Sigit Kusharijanto, jajaran forkopimda, juga undangan lainnya. (*)
Editor : Endang Sukarelawati
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018