Jakarta (Antara) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak menguat sebesar 22 poin sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat dibuka menguat 25,23 poin. 

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak menguat sebesar 22 poin menjadi Rp14.823 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.845 per dolar AS.

Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta,  mengatakan, adanya penilaian positif dari Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada level 5,2 persen turut menjadi sentimen bagi penguatan rupiah.

"Bank Dunia menilai permintaan domestik yang lebih kuat di Indonesia akan terus menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi," katanya.

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan pergerakan dolar AS cenderung menurun terhadap beberapa mata uang utama dunia, termasuk rupiah seiring melemahnya katalis positif terhadap mata uang Negeri Paman Sam itu.

"Pelaku pasar kemungkinan telah mem-priced in kebijakan naiknya tingkat suku bunga The Fed pada September ini serta hasil dari perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok hingga akhir tahun ini," paparnya.

Di tengah situasi itu, lanjut dia, investor lebih memilih nilai tukar selain dolar AS seperti mata uang euro dan yen Jepang, serta emas sebagai pilihan akibat ketidakpastian yang ditimbulkan kebijakan Amerika Serikat.

"Kebijakan Amerika Serikat menimbulkan ketidakpastian pertumbuhan ekonominya untuk ke depan," katanya. 

IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat dibuka menguat 25,23 poin seiring bursa saham di kawasan Asia.

IHSG menguat 25,23 poin atau 0,43 persen menjadi 5.956,49. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 6,26 poin atau 0,67 persen menjadi 944,90.

"Kendati dibayangi ketidakpastian perang dagang, nampaknya investor untuk sementara tidak begitu mempedulikan konflik itu, saham di kawasan Asia bergerak naik dan membuka peluang bagi IHSG untuk melanjutkan penguatan," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah di Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan investor asing yang mulai kembali masuk ke pasar saham domestik menyusul proyeksi Bank Dunia yang "bullish" terhadap pertumbuhan Indonesia menambah dorongan bagi IHSG untuk bergerak di area positif.

"Proyeksi Bank Dunia terhadap pertumbuhan Indonesia sebesar 5,2 persen yoy (year on year) pada 2018 dan tahun depan, berlanjut 5,3 persen pada 2020 di tengah berbagai gejolak global," paparnya.

Bank Dunia, lanjut dia, menilai pertumbuhan Indonesia ditopang oleh inflasi yang stabil, investasi yang kuat serta pasar tenaga kerja yang juga kuat.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei menguat 134,04 poin (0,57 persen) ke 23.808,97, indeks Hang Seng menguat 160,77 poin (0,59 persen) ke 27.638,44, dan indeks Strait Times menguat 21,94 poin (0,69 persen) ke posisi 3.202,37. (*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018