Surabaya (Antaranews Jatim) - Kepolisian Daerah Jawa Timur menerjunkan sebanyak 26 ribu personel untuk mengamankan seluruh tahapan Pileg dan Pilpres pada tahun 2019.

"Untuk kekuatan personel yang dilibatkan itu ada 26 ribu. Kemudian dari TNI (Kodam V/ Brawijaya, red) itu 2/3 yaitu ada 17 ribu yang dilibatkan. Sisanya dari Linmas nanti," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan usai apel gelar pasukan "Operasi Mantap Brata 2018" di Mapolda Jatim, Surabaya, Rabu.

Terkait kerawanan-kerawanan dalam setiap tahapan Pemilu 2019, Luki tidak memungkiri adanya. Bahkan menurutnya, hoaks dan ujaran kebencian atau "hate speech" yang saat ini sudah berseliweran di media sosial termasuk ke dalam salah satu kerawanan dalam tahapan Pemilu 2019.

"Yang jelas kerawanan masing-masing tahap ada. Termasuk saat ini di media, terutama yang kita rasakan bentuk-bentuk memecah belah seperti hoaks, 'hate speech', ini sudah muncul. Ini akan kita lakukan (penindakan, red) tetap dengan Satgas yang kami bentuk," ujar Luki.

Luki menegaskan kesiapan jajarannya untuk bisa mengamankan berbagai tahapan Pileg dan Pilpres 2019. Menurutnya, apel gelar pasukan dengan sandi operasi Mantap Brata 2018 yang dilaksanakan dengan jajaran TNI, dan stakeholder terkait juga merupakan bentuk kesiapan aparat keamanan dalam rangka pengamanan Pileg dan Pilpres 2019.

"Kita siap melaksanakan Operasi Mantap Brata bersama-sama TNI dan stakeholder lainnya. Hari ini seluruh jajaran baik Polda, Polres ini melakukan yang sama gelar pasukan dengan melibatkan satuan TNI dan Polri, serta stakeholder semacam pemerintah daerah," kata Luki.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018