Ponorogo (Antaranews Jatim) - Padepokan atau perguruan bela diri pencak silat tumbuh berkembang di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dan telah banyak melahirkan banyak "pendekar", kata kepala pemerintah daerah setempat.

Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni menyebut atlet cabang olahraga pencak silat Aji Bangkit Pamungkas, yang turut menyumbang medali emas bagi Indonesia di ajang Asian Games 2018 lalu, adalah satu dari sekian banyak "pendekar" yang lahir di wilayahnya.

"Perguruan pencak silat ada banyak di Ponorogo dan masing-masing memiliki banyak anggota. Itu karena masyarkat Ponorogo selama ini memang gemar dengan olahraga bela diri ini," katanya kepada wartawan di Ponorogo, Selasa.

Pemerintah Kabupaten Ponorogo mendata dari sekitar 700 ribu populasi di wilayahnya, 200 warga di antaranya aktif bergabung di perguruan bela diri pencak silat.

Maka ketika Aji Bangkit Pamungkas berhasil merebut satu dari total 14 medali emas yang direbut Inndoensia dari cabang olahraga pencak silat di Asian Games 2018 lalu, seluruh masyarakat Ponorogo turut menyambutnya dengan suka cita.

Atlet berusia 19 tahun dari perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate itu turut diarak menggunakan kereta kuda saat Pemerintah Kabupaten Ponorogo menggelar Kirab Pusaka, dalam rangkaian perayaan "Grebeg Suro", memperingati tahun baru Islam, 1 Muharram 1440 Hijriah, sekaligus Hari Jadi Kabupaten Ponorogo ke- 522, yang berlangsung hari Minggu kemarin, 10 September.

Masyarakat Ponorogo yang memadati jalan di sepanjang rute kirab sepanjang 5 kilometer dari kawasan Kota Lama Pasar Pon hingga Alun-alun Ponorogo tampak antusias menyapanya.

"Aji Bangkit Pamungkas adalah representasi dari sekian banyak atlet pencak silat asal Ponorogo," ucap Bupati Ipong, yang belum lama lalu turut memberi bonus berupa uang senilai Rp100 juta kepada atlet berprestasi asal Desa Kertosari, Kecamatan Babadan, Ponorogo, itu. (*)

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018