Surabaya (Antaranews Jatim) - Bupati Abdullah Azwar Anas mempersiapkan Bandar Udara Banyuwangi berstatus internasional dengan menyelesaikan persyaratan yang dibutuhkan sebelum diverifikasi pada 22 September 2018.

“Saat ini semua pihak yang terlibat sedang bersiap-siap untuk diverifikasi oleh Kementerian Perhubungan,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima Antara di Surabaya, Selasa

Menjelang proses verifikasi, kata dia, PT Angkasa Pura II selaku operator Bandara Banyuwangi akan merenovasi gedung VIP menjadi terminal internasional sebelum dibangun permanen.

Selain itu, Angkasa Pura II juga segera mengajukan Izin Kawasan Pabean kepada Kantor Bea Cukai (Custom) karena merupakan persyaratan dalam penetapan menjadi bandara internasional.

“Semoga saat perhelatan Annual Meeting IMF-World Bank, Bandara Banyuwangi sudah menjadi bandara internasional,” ucap Anas.

Sinyal positif, lanjut dia, juga diberikan Kementerian Perhubungan usai melakukan pembahasan detil dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk direksi PT Angkasa Pura II, pihak imigrasi dan Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav).

Menurut dia, respons cepat yang dilakukan Kemenhub menunjukkan komitmen nyata Pemerintah Pusat untuk mendorong pengembangan serta menciptakan pertumbuhan-pertumbuhan ekonomi baru di daerah.

Sementara itu, Executive General Manager Bandara Banyuwangi Anton Marthalius antusias atas percepatan rencana tersebut, terlebih kinerja positif dicatatkan oleh Bandara Banyuwangi, yakni rata-rata penumpang mencapai 1.400 orang per hari.

Tak hanya menyambut Annual Meeting IMF, status Bandara Banyuwangi menjadi internasional juga karena adanya permintaan dari maskapai untuk melayani rute internasional.

“Citilink ingin membuka rute Kuala Lumpur-Banyuwangi pada akhir 2018, bahkan sudah mengajak biro travel Malaysia menyiapkan paket wisata untuk wisatawan Malaysia,” katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018