Kediri (Antaranews Jatim) - Labu madu, tentunya banyak orang sudah mengenal buah ini. Labu memang buah yang bisa dimanfaatkan untuk beragam olahan makanan. Namun, kini labu madu semakin digemari banyak orang. Selain rasanya yang manis, tekstur buahnya juga lebih lembut ketimbang labu pada umumnya.
Di Desa/Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, termasuk sentra labu termasuk labu madu. Warga di desa ini ramai budi daya buah yang akrab dibuat hiasan saat pesta "Halloween" ini. Bukan seram, tapi justru jadi bisnis yang menguntungkan.
Bayangkan saja, per kilogram labu madu bisa dihargai hingga belasan ribu rupiah. Dalam satu buah, beratnya bisa lebih dari 2 kilogram. Tentunya, bisnis yang cukup menggiurkan.
Seiring dengan bisnis yang semakin maju, olahan labu madu juga semakin beragam. Salah satunya menjadi dawet. Ya usaha itu dikelola oleh Sulastri, warga desa setempat.
Tercetus ide membuat usaha ini, berawal dari pelatihan yang dilakukan di kelompok tani untuk membuat beragam olahan dari labu madu. Salah satunya membuat dawet. Akhirnya usaha yang digelutinya ini cukup berkembang baik. Bahkan, sehari ia bisa mendapatkan uang hingga Rp500 ribu.
Sulastri tidak pelit membagikan resep membuat dawet labu madu. Awalnya, labu dikupas lalu dikukus hingga matang. Setelah itu, labu dicampur dengan tepung sagu. Baru nantinya dicetak menjadi dawet dengan cetakan khusus.
Sebagai pelengkap dawet, ada gula putih yang sudah dicairkan, tapi tapai ketan, serta santan kelapa. Semua bahan-bahan itu dicampur menjadi satu.
Dawet tidak lengkap kiranya tanpa es. Jadi, biar lebih segar, dicampur dengan es. Perpaduan antara gurih, legitnya gula, dan manisnya labu, jadi satu minuman yang unik.
Harga yang dipatok untuk segelas dawet labu madu juga nisbi terjangkau, hanya Rp4.000 per gelas. Bagi yang ingin mencicipi minuman enak ini, pembeli bisa berkunjung ke gerai nan sederhana di Jalan Pamenang, Desa/Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Di Desa/Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, termasuk sentra labu termasuk labu madu. Warga di desa ini ramai budi daya buah yang akrab dibuat hiasan saat pesta "Halloween" ini. Bukan seram, tapi justru jadi bisnis yang menguntungkan.
Bayangkan saja, per kilogram labu madu bisa dihargai hingga belasan ribu rupiah. Dalam satu buah, beratnya bisa lebih dari 2 kilogram. Tentunya, bisnis yang cukup menggiurkan.
Seiring dengan bisnis yang semakin maju, olahan labu madu juga semakin beragam. Salah satunya menjadi dawet. Ya usaha itu dikelola oleh Sulastri, warga desa setempat.
Tercetus ide membuat usaha ini, berawal dari pelatihan yang dilakukan di kelompok tani untuk membuat beragam olahan dari labu madu. Salah satunya membuat dawet. Akhirnya usaha yang digelutinya ini cukup berkembang baik. Bahkan, sehari ia bisa mendapatkan uang hingga Rp500 ribu.
Sulastri tidak pelit membagikan resep membuat dawet labu madu. Awalnya, labu dikupas lalu dikukus hingga matang. Setelah itu, labu dicampur dengan tepung sagu. Baru nantinya dicetak menjadi dawet dengan cetakan khusus.
Sebagai pelengkap dawet, ada gula putih yang sudah dicairkan, tapi tapai ketan, serta santan kelapa. Semua bahan-bahan itu dicampur menjadi satu.
Dawet tidak lengkap kiranya tanpa es. Jadi, biar lebih segar, dicampur dengan es. Perpaduan antara gurih, legitnya gula, dan manisnya labu, jadi satu minuman yang unik.
Harga yang dipatok untuk segelas dawet labu madu juga nisbi terjangkau, hanya Rp4.000 per gelas. Bagi yang ingin mencicipi minuman enak ini, pembeli bisa berkunjung ke gerai nan sederhana di Jalan Pamenang, Desa/Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018