Surabaya (Antaranews Jatim) - Presiden Joko Widodo menyatakan pembahasan nilai tukar rupiah yang belakangan terus melemah tergadap dolar Amerika Serikat tidak perlu diulang-ulang.

"Tidak usah diulang-ulang lah karena kemarin upaya penguatannya sudah saya sampaikan," katanya kepada wartawan di Surabaya, Kamis petang.

Sehari sebelumnya, Jokowi, sapaan akrabnya, menyebut melemahnya rupiah terhadap nilai tukar dolar yang saat ini menembus Rp15 ribu perdolar disebakan oleh sentimen dari faktor eksternal yang bertubi-tubi.

Di antaranya dipicu oleh kenaikan suku bunga The Fed, perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat, serta krisis yang melanda Turki serta Argentina.

Jokowi memastikan telah menyiapkan langkah untuk menguatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Di antaranya dengan terus mengupayakan peningkatan koordinasi di sektor fiskal, moneter, industri, dan para pelaku usaha.

Presiden Jokowi juga memberi target selama setahun kepada jajarannya untuk segera memperbaiki transaksi berjalan dengan menggenjot ekspor dan investasi di dalam negeri, yang saat ini mengalami defisit sebesar 3 persen. Di antaranya dengan menerapkan 20 persen biodiesel atau B20, yang diyakini dapat mengurangi impor minyak dalam jumlah yang cukup besar.

"Langkah-langkah untuk mengupayakan penguatan rupiah itu telah saya jelaskan panjang lebar semuanya kemarin. Saya kira tidak perlu diulang-ulang lagi," ucapnya. (*)

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018