Surabaya (Antaranews Jatim) - Bus tingkat atau double deck bantuan dari Bank Mayapada untuk Kota Surabaya, Jatim, dengan rute utara-selatan mulai beroperasi secara umum pada Rabu ini mulai pukul 06.00 hingga 22.00 WIB.
     
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat mengatakan selama dua pekan warga Surabaya bisa menggunakan fasilitas bus tingkat tanpa dipungut tiket atau botol sampah plastik. 
     
"Mulai hari ini hingga dua minggu ke depan, masyarakat bisa mencoba bus tingkat karena sedang uji trayek," ujarnya.
     
Menurut dia, pihaknya sudah melakukan uji coba kedua rute bus tingkat rute utara-selatan. Uji coba tahap dua dilakukan setelah Dishub melakukan evaluasi pada uji coba rute tahap pertama.
     
Untuk uji coba tahap dua melibatkan dua bus dengan masing-masing rute, barat-timur menggunakan Bus Suroboyo dan untuk rute utara-selatan menggunakan bus tingkat. 
     
Irvan mengatakan pada uji coba tahap pertama, pihaknya masih menemukan beberapa kendala di antaranya masih banyak ranting-ranting pohon rendah di sekitaran halte bus. 
     
"Ketika bus merapat di halte atau trotoar itu mengenai (ranting) pohon. Sehingga sayang kalau mengorbankan terlalu banyak pemotongan pohon," ujarnya.
     
Oleh karena itu, lanjut Irvan, pihaknya kemudian mengubah rute bus tingkat tersebut. 
     
Untuk menaiki bus ini, lanjut dia, kedepan sistemnya tidak jauh beda dengan Bus Suroboyo. Setiap penumpang cukup membayar dengan sampah botol plastik sebagai bentuk edukasi bagi masyarakat dalam mengurangi bahaya polusi sampah plastik di Surabaya. 
     
"Untuk pembayaran bisa menggunakan sampah plastik, atau kalau tidak mau ribet bisa menukarkan sampah dan nanti akan diberikan tiket," ujarnya.
     
Untuk kapasitas penumpang, kata Irvan, bus tingkat ini mampu menampung sebanyak 67 orang. 
     
Sementara untuk rute bus tingkat dimulai start dari Terminal Purabaya menuju arah Jalan Ahmad Yani ke utara, hingga Jalan Bubutan, minus di Jalan Rajawali. Bus ini nantinya juga akan berhenti pada setiap halte yang dilewati. 
     
"Untuk Jalan Rajawali itu tidak dilewati, karena ada viaduk (jembatan). Sehingga sampai Jalan Bubutan langsung belok ke arah Jalan Tembakan," katanya.
     
Irvan menuturkan, masyarakat yang akan menggunakan layanan Suroboyo Bus bisa memanfaatkan aplikasi GoBis, yang bisa diunduh di Playstore. Aplikasi ini, mampu mendeteksi posisi terakhir dari Suroboyo Bus. 
     
"Dengan menggunakan aplikasi GoBis, penumpang yang menunggu bisa mengetahui posisi terakhir dari bus tersebut," katanya.***4***

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018