Magetan (Antaranews Jatim) - Jajaran TNI AU segera membangun shelter di Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, guna mempersiapkan kedatangan pesawat tempur "Sukhoi" SU-35 yang dibeli dari Rusia.
Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Samsul Rizal di Magetan, Selasa, menyebutkan pihaknya menyiapkan pembangunan 10 shelter masing-masing berukuran 20 X 25 meter.
"Kami segera membangun 10 shelter di lokasi shelter Skadron Udara 14 yang dulu digunakan untuk pesawat F-5 (`Tiger')," jelas Samsul.
Menurut dia, ukuran pesawat Sukhoi lebih besar dari pesawat F-5 "Tiger". Sehingga tidak mungkin menggunaan shelter lama, dan harus membangun lagi yang baru.
Sedangkan untuk hanggar, masih menurut Samsul, bisa menggunakan hanggar Skadron Udara 14 yang sudah ada.
"Untuk hanggar masih menggunakan yang lama, hanya beberapa bagian perlu dilengkapi, seperti listrik," ujarnya.
Dia memberikan alasan mengapa tidak membangun hangar baru untuk Sukhoi, karena hanggar yang sudah ada di Skadron 14 dianggap cukup untuk menampung dua unit pesawat `Sukhoi?.
"Karena kan hanya satu atau dua pesawat saja yang perlu dilakukan perawatan di hanggar. Kalau pesawat sudah siap, akan dipindah lagi ke shelter," tuturnya.
Selain membangun shelter, kata Samsul, pihaknya juga menyiapkan belasan gudang untuk menampung kiriman suku cadang dari Rusia.
"Gudang-gudang sudah kita siapkan, sudah kita kosongkan. Ada 13 gudang kami siapkan untuk menerima suku cadang dan lain-lain dari pesawat Sukhoi tersebut," ucap Samsul.
Ia mengatakan dua unit (dari seluruhnya 11 unit) pesawat tempur "Sukhoi" yang dibeli pemerintah RI direncanakan datang Agustus 2019.
Guna menyambut kedatangan pesawat tempur "Sukhoi" SU-35, berbagai persiapan telah dilakukan. Termasuk menyelenggarakan kursus bahasa Rusia bagi para calon "ground crew" pesawat Sukhoi tersebut. (*)
Video Oleh Siswowidodo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Samsul Rizal di Magetan, Selasa, menyebutkan pihaknya menyiapkan pembangunan 10 shelter masing-masing berukuran 20 X 25 meter.
"Kami segera membangun 10 shelter di lokasi shelter Skadron Udara 14 yang dulu digunakan untuk pesawat F-5 (`Tiger')," jelas Samsul.
Menurut dia, ukuran pesawat Sukhoi lebih besar dari pesawat F-5 "Tiger". Sehingga tidak mungkin menggunaan shelter lama, dan harus membangun lagi yang baru.
Sedangkan untuk hanggar, masih menurut Samsul, bisa menggunakan hanggar Skadron Udara 14 yang sudah ada.
"Untuk hanggar masih menggunakan yang lama, hanya beberapa bagian perlu dilengkapi, seperti listrik," ujarnya.
Dia memberikan alasan mengapa tidak membangun hangar baru untuk Sukhoi, karena hanggar yang sudah ada di Skadron 14 dianggap cukup untuk menampung dua unit pesawat `Sukhoi?.
"Karena kan hanya satu atau dua pesawat saja yang perlu dilakukan perawatan di hanggar. Kalau pesawat sudah siap, akan dipindah lagi ke shelter," tuturnya.
Selain membangun shelter, kata Samsul, pihaknya juga menyiapkan belasan gudang untuk menampung kiriman suku cadang dari Rusia.
"Gudang-gudang sudah kita siapkan, sudah kita kosongkan. Ada 13 gudang kami siapkan untuk menerima suku cadang dan lain-lain dari pesawat Sukhoi tersebut," ucap Samsul.
Ia mengatakan dua unit (dari seluruhnya 11 unit) pesawat tempur "Sukhoi" yang dibeli pemerintah RI direncanakan datang Agustus 2019.
Guna menyambut kedatangan pesawat tempur "Sukhoi" SU-35, berbagai persiapan telah dilakukan. Termasuk menyelenggarakan kursus bahasa Rusia bagi para calon "ground crew" pesawat Sukhoi tersebut. (*)
Video Oleh Siswowidodo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018