Oleh Vicki Febrianto
Malang, 4/9 (Antara) - Kota Malang dinilai memiliki potensi sebagai kota transit atau persinggahan bagi wisatawan baik dari dalam dan luar negeri, yang akan berwisata ke wilayah Kota batu dan Kabupaten Malang.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Komisi X Lathifah Shohib mengatakan bahwa wilayah Malang Raya yang merupakan yang merupakan gabungan dari tiga wilayah yakni Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu memiliki potensi wisata yang sangat besar.
"Kota Malang punya potensi sebagai kota transit, karena jika wisatawan akan ke Kota Batu, harus melalui Kota Malang. Ke Kabupaten Malang, juga harus melewati Kota Malang," kata Lathifah, pada Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan Bagi Guru, di Malang, Selasa.
Lathifah menambahkan, potensi Kota Malang menjadi kota transit wisata juga bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan wisata kuliner serta wisata buatan, seperti kampung-kampung tematik. Memang, Kota Malang sendiri tidak memiliki daerah wisata alam, sehingga perlu menonjolkan sektor lain seperti kuliner.
Pada akhir pekan, Kota Malang selalu menjadi pintu masuk wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Biasanya, arus kendaraan bermotor meningkat signifikan, khususnya yang datang dari kota-kota besar di Jawa Timur, seperti Surabaya.
Wisatawan yang bermalam di Kota Malang, pada umumnya menghabiskan waktu di tempat-tempat wisata yang ada di Kota batu dan Kabupaten Malang. Kota Malang sendiri memiliki banyak hotel, ragam kuliner yang murah, dan udara yang sejuk, sehingga para wisatawan betah untuk singgah di kota tersebut.
Beberapa destinasi wisata potensial yang bisa diakses dari Kota Malang adalah wisata Gunung Bromo, yang dipromosikan menjadi wisata Bromo Tengger Semeru (BTS). Untuk menuju Gunung Bromo, salah satu pintu masuk yang memiliki pemandangan indah adalah melalui Kabupatan Malang, Kecamatan Poncokusumo.
Selain itu, banyak pantai yang indah di wilayah Kabupaten Malang, seperti Pantai Goa Cina, Pantai Sendang Biru, dan Pantai Kondang Merak.
"Kuliner yang ada di Kota Malang, bisa menjadi tempat persinggahan bagi para wisatawan dari dalam dan luar negeri," kata Lathifah, yang merupakan politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa tersebut.
Wisata Bromo Tengger Semeru sendiri, pada 2017 mencatatkan jumlah kunjungan mencapai 580 ribu pengunjung. Dari total jumlah wisatawan tersebut, terbagi dari wisatawan mancanegara kurang lebih sebanyak 23 ribu pengunjung, sementara sisanya merupakan wisatawan dalam negeri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018