Jember (Antaranews jatim) - Getaran gempa bumi berkekuatan 5,4 skala richter (SR) yang mengguncang Denpasar, Bali dirasakan hingga Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis.
 
"Saya langsung keluar rumah dan membangunkan anak-anak yang sedang tidur saat merasakan guncangan gempa bumi yang terjadi beberapa detik itu," kata Icha salah seorang warga di Kelurahan Tegalbesar, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember.

Ia mengatakan beberapa benda yang digantung di rumah juga bergerak dan sempat membuatnya panik, namun hal tersebut tidak berlangsung lama karena getaran gempa sudah tidak dirasakan kembali dan kemudian masuk ke dalam rumah untuk melanjutkan aktivitasnya.

Guncangan gempa bumi tersebut juga dirasakan warga Desa Suco, Kecamatan Mumbulsari, Edy M. Yakub yang merasakan getaran gempa tersebut, namun keluarganya tidak panik saat terjadi getaran gempa bumi itu.

"Saya merasakan guncangan gempa dan setelah saya cek informasi, ternyata pusat gempa di Denpasar. Semoga tidak ada kerusakan akibat gempa bumi itu," tuturnya.

Sementara Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangkates Musripan mengatakan gempa bumi tektonik yang mengguncang Bali memiliki kekuatan 5,4 skala Richter yang terjadi pada Kamis, sekitar pukul 05.48 WIB.

"Wilayah Samudera Hindia Selatan Bali terjadi gempa bumi tektonik dan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi itu memiliki kekuatan 5,4 SR yang selanjutnya dilakukan pemuktahiran menjadi 5,1 SR.

Menurutnya episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,48 LS dan 114,75 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 103 km arah barat daya Kota Denpasar, Provinsi Bali pada kedalaman 68 km dan tidak berpotensi terjadi tsunami.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa bumi berkedalaman dangkal itu diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia," katanya.

Ia mengatakan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis naik (thrust fault).

Dampak gempa bumi itu berdasarkan laporan masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di Kuta, Jimbaran, Denpasar II SIG-BMKG (III-IV MMI), Mataram, Lombok barat, Lombok Tengah, dan Lombok Timur II SIG-BMKG ( III MMI), Gumuk Mas (Jember) I-II SIG-BMKG (II-III MMI)," tuturnya.

ingga saat ini, lanjut dia, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut dan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami dan hingga pukul 06.15 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Kami imbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujarnya.

Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo membenarkan gempa bumi di Bali yang dirasakan warga Kabupaten Jember, namun tidak semua warga merasakan guncangan gempa itu.
 
"Sejauh ini tidak ada laporan kerusakan bangunan di Jember akibat gempa bumi yang berpusat di Denpasar itu," tuturnya.(*)
 

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018